SITUBONDO, LINGGAUPOS.CO.ID - Akibat aksinya yang nekat malam sopir truk merasa jagoan, pria di Situbondo babak belur diamuk hingga jadi bulan-bulanan.
Beredar di media sosial yang memperlihatkan kondisi seorang pria yang diduga pelaku pemalakan sopir truk dianiaya massa.
Hal tersebut dilakukan dikarenakan pria tersebut yang memulai dengan aksinya sok jagoan malak sopir truk, hingga ia diserbu oleh para sopir truk lainnya.
Diketahui ia adalah Lutfi (28) yang babak belur diamuk para sopir truk akibat aksinya memalak di jalur Pantura, Situbondo pada Kamis, 29 Februari 2024 malam.
BACA JUGA:Apa Itu Puasa Ramadan, Berikut Dalil Menurut Islam
Saat itu, korban bersama kernetnya sedang mengemudikan truk dari arah timur ke Barat. Sampai di lokasi kejadian, dari arah berlawanan muncul Lutfi dan kawannya mengendarai sepeda motor.
Melihat korbannya melintas, kedua pelaku itu pun langsung berbalik arah dan menghadang truk korban. Lutfi kemudian mengeluarkan pipa besi dan menodongkan ke arah korbannya.
Kemudian pelaku meminta uang Rp500 ribu kepada korban yang kemudian meminggirkan truknya. Meski begitu sopir truk yang kepalanya itu hanya memberikan uang Rp300 ribu.
Kemudian karnet dari truk tersebut mengajak pelaku ke belakang. Saat itulah korban memukul pelaku yang lengah. Bahkan, para sopir truk lain ikut menghajarnya juga.
BACA JUGA:Elon Musk Berminat Pasang Internet Starlink di IKN
Pelaku pun berhasil dikalahkan oleh para sopir truk, bahkan ia menjadi bual-bualan setelah berhasil ditahan.
Seperti melihat dari unggahan instagram @memomedsos, yang dikutip pada Jumat, 1 Maret 2024, video yang menampilkan pelaku yang sudah berhasil dikalahkan.
Dalam video itu terlihat pelaku diikat di sebuah tiang di pinggir jalan hingga disirami air, sementara di jalan itu juga terlihat truk-truk bermuatan yang berhenti.
Adapun diketahui, pelaku pemalakan tersebut selanjutnya di bawa ke Mapolres Situbondo, setelah sebelumnya diamankan di Mapolsek Kapongan. Asnan, sopir truk asal Kabupaten Banyuwangi.
BACA JUGA:Gawat Resesi Seks, Jepang Hadapi Krisis Populasi, Angka Pernikahan dan Kelahiran Turun Setiap Tahun