MEDAN, LINGGAUPOS.CO.ID - Viral video yang memperlihatkan petugas Kelompok Penyelenggara Penghitungan Suara (KPPS) di Medan melarang warga untuk melihat langsung proses penghitungan suara pemilihan umum 2024, Bawaslu cek.
Beredar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan warga dan petugas KPPS cekcok adu mulut diduga KPPS melarang warga melihat penghitungan suara pemilu.
Dalam video yang beredar itu dinarasikan bahwa warga dilarang melihat penghitungan surat suara di tempat pemungutan suara (TPS) di Medan.
Di video itu juga diungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi di TPS 33 Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan. Selain itu terlihat pula letak TPS nya yang berada di teras sebuah bangunan.
BACA JUGA:PKS Lubuk Linggau Pastikan 3 Kursi, Hasil Pemilu Legislatif 2024, Berikut Penyebarannya
Diduga warga yang hendak menyaksikan penghitungan surat suara, diadang tak boleh mendekat oleh para petugas KPPS, hanya boleh dari jarak jauh yang dibatasi dengan pagar besi tinggi.
Seperti yang terlihat dalam video yang diunggah oleh akun instagram @txt.viral yang dikutip pada Sabtu, 17 Februari 2024.
Dalam video tersebut terlihat para petugas KPPS yang menggunakan seragam batik sedang cekcok dengan warga yang berada di luar pagar tinggi.
Salah seorang warga jilbab hitam yang juga berdiri di luar pagar itu mengatakan, “kami petugasnya aja gak boleh masuk pak, memang sudah aturannya begitu,” ujar wanita yang mengaku petugas itu.
BACA JUGA:Ada yang Nyoblos 2 Kali, Muratara Potensi Pemilu Ulang, Ada KPPS Meninggalkan Lokasi Pemilihan
Sementara yang merekam itu mengatakan, “kenapa tidak boleh, kami ingin melihat dari dekat supaya jelas” ujarnya
Kemudian, pria itu menyebutkan jika kejadian itu terjadi di TPS 033 Kelurahan Bandar Selamat, Medan Tembung. Dia menuding penghitungan suara di TPS itu tidak transparan.
“TPS 033 Bandar Selamat, Medan Tembung, ini masyarakat tidak boleh dikasih masuk, tidak boleh melihat hasil, luar biasa TPS ini, nggak transparan ini, kami sudah ke lurah, lurah nggak ada,” celotehnya
Adapun seorang aparat TNI yang diduga Babinsa di lokasi terlihat mencoba menenangkan warga. Namun pria yang merekam kembali mempertanyakan kenapa gerbang dikunci sehingga warga tidak bisa melihat penghitungan suara.