3. Anak Jadi Agresif
Selanjutnya, masalah mental lainnya yang mungkin timbul antara lain kecemasan, kesepian, rasa bersalah, dan perubahan suasana hati.
Penggunaan handphone berlebih juga berisiko autisme pada anak-anak.
Tidak sedikit anak yang menjadi agresif dan mudah marah jika orangtua tidak membolehkannya untuk bermain gadget.
BACA JUGA:Riset: Orang Indonesia Main Handphone Paling Lama di Dunia, 6 Jam Per Hari, Nomor 2 Thailand
Hal ini bisa menghambat tumbuh kembangnya dalam hal menahan diri, berpikir, dan mengendalikan emosi.
Sementara itu, beberapa pakar berpendapat bahwa handphone bisa merusak mata. Bukan hanya dari sinar radiasi atau sinar biru yang ditimbulkan, tapi juga karena pola buruk saat menggunakannya.
Bermain video games terlalu lama dalam jangka panjang akan menimbulkan risiko mata minus atau rabun jauh.
Efek lainnya adalah mata lelah, merah, penglihatan yang buram, mata kering, iritasi ringan hingga sakit kepala yang muncul saat kita sudah asyik dengan permainan dan lupa untuk beristirahat.
BACA JUGA:Malam Pemilu 2024, Listrik Wilayah Kerja Musi Rawas Padam, Ganggu Persiapan TPS di Lubuk Linggau
Masalah penglihatan yang disebabkan video games adalah karena mata yang tidak lagi terfokus pada permukaan yang datar namun secara terus menerus akan merubah fokus sehingga kelelahan mata akan timbul.
Mata cenderung terkunci ke dalam layar, dan hal ini dapat menyulitkan mata untuk fokus pada objek lain bahkan dalam waktu lama setelah selesai bermain.
Selain itu, mata juga akan jarang berkedip dan menyebabkan kekeringan.
Nah itulah beberapa dampak negarif anak yang sering menggunakan handphon. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI.