Beberapa kali ketika api kayu yang kami bakar mati, gumpalan asap membuat dada kami sesak. Teman kami Si Ival terpaksa menghidupkan kembali api yang ada di bawah pondok untuk kehangatan kami.
Sekitar pukul 04.30 WIB, alarm tanda waktu persiapan masuk salat subuh berbunyi. Kami pun terbangun bergegas menuju ke arah Barat. Kenapa?
Ya hanya di sanalah terdapat sungai kecil tempat kami mencuci muka dan mengambil air wudhu. Jalannya lumayan jauh menuruni bukit, dengan jarak tempuh 20 menit pulang pergi. (Bersambung/*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI.