Dengan membuat konsep terbuka seperti ini akan membuat pencahayaan alami serta sirkulasi udara dapat maksimal.
Bangunan di terminal penumpang juga menggunakan skylight atau kubah kaca untuk memaksimalkan pencahayaan alami dalam ruangan.
Dengan menggunakan konsep kubah seperti itu memungkinkan cahaya matahari dapat menyinari setiap sudut ruangan sepanjang hari, sehingga lebih hemat pemakaian listrik.
Untuk itu, penerangan bangunan NYIA akan mengoptimalkan pencahayaan alami, matahari.
Alasan memilih motif ini yaitu sebagai simbolisasi dari pencapaian menuju hakikat dan merupakan ornamen khas Yogyakarta.
Selain itu, Supriyanto selaku Manager Humas PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta mengatakan penggunaan motif batik merupakan komitmen kuat.
Terlebih lagi rute ini akan melayani penumpang bandara internasional, sehingga bisa menjadi ajang promosi kearifan lokal di Yogyakarta.
"Bentuk kecintaan kita kepada batik. Ini adalah identitas kearifan lokal Yogyakarta. Jadi memang motif batik ini menjadi corak dari gerbong Kereta Bandara YIA," ucap Supriyanto.
BACA JUGA:Bukan dari Jepang, KCI Pilih Impor 3 Rangkaian KRL Baru China guna Kurangi Kepadatan Penumpang
Itulah informasi seputar bandara internasional Yogyakarta yang mengusung desain batik kawung. Semoga bermanfaat. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di sudut kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI.