BACA JUGA:Battle Minuman Kekinian Starbucks dan Janji Jiwa, Mulai dari Persaingan Menu Hingga Harga
Geingob juga mengatakan, “Berbagai organisasi internasional, termasuk Human Rights Watch, telah menyampaikan kesimpulan mengerikan bahwa Israel melakukan kejahatan-kejahatan perang di Gaza”.
Selama 100 hari mengebom Palestina, Israel sudah membunuh sekitar 23.843 jiwa. Yang mana lebih dari setengahnya merupakan perempuan dan anak-anak.
Lalu, lebih dari 8 ribu penduduk dinyatakan hilang, yang mana diperkirakan terkubur oleh reruntuhan serta lebih dari 60.317 orang terluka.
Henning Melber selaku Ilmuwan dari Nordic Africa Institute di Swedia menjelaskan bahwa pernyataan Presiden Namibia Hage Geingob menjadi titik balik yang tidak terduga dalam hubungan bilateral Jerman-Namibia yang sudah dalam kondisi yang rentan.
BACA JUGA:Sejarah Lampu Traffic Light, Pertama Digunakan di London, Hanya Ada 2 Warna
Ia juga menyebutkan bahwa kendati mengakui kejahatan di Namibia, pemerintah Jerman tidak menyebutkan sebagai genosida secara hukum.
Sehingga Berlin tidak membayar kewajiban untuk membayar ganti rugi kepada Namibia.
"Jerman secara terbuka memihak Israel dalam perkara ICJ pada 12 Januari, yang menandai 120 tahun awal dari apa yang disebut masyarakat Namibia sebagai perang Jerman-Namibia yang berujung genosida pertama pada abad ke-20," ucapnya.
"Ketika Jerman menunjukkan banyak poin positif secara internasional dalam caranya menyikapi kehancuran massal Holocaust, mereka denial terhadap genosida (di Namibia) hingga 2015," sambungnya.
BACA JUGA:Battle Minuman Kekinian Starbucks dan Janji Jiwa, Mulai dari Persaingan Menu Hingga Harga
Itulah informasi seputar Namibia yang kecam Jerman yang bela Israel. Semoga bermanfaat. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di sudut kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI.