Penindas verbal juga biasanya menargetkan anak-anak dengan kebutuhan khusus, misalnya pengidap down syndrome.
Bullying verbal sangat sulit untuk diidentifikasi, karena 'serangan' hampir selalu terjadi ketika orang dewasa tidak ada.
2. Penindasan atau Kekerasan Fisik
Biasanya anak yang bertubuh kecil atau fisiknya lemah rentan mengalami jenis bullying yang satu ini.
BACA JUGA:10 Fakta Anak Nomor 2 Harus Diketahui Orang Tua
Contoh intimidasi fisik atau tindak kekerasan yang dimaksud, termasuk menendang, memukul, meninju, menampar, mendorong, dan lainnya.
Anak mungkin mengalami memar atau luka. Ketika ditanya, ia akan memberikan alasan yang tidak jelas, seperti jatuh dari tangga.
Meski begitu, korban perundungan fisik juga terkadang tidak mengalami bekas-bekas yang dapat dilihat mata.
3. Penindasan Seksual
BACA JUGA:Guru SD Sekeluarga Bunuh Diri, Polisi Tegaskan Tidak Bunuh Istri dan Anak
Penindasan seksual terdiri dari tindakan berulang, berbahaya, dan memalukan yang menargetkan seseorang secara seksual.
Biasanya si korban menerima ejekan atau julukan yang bernada seksual atau melecehkan.
Misalnya, tubuh anak sudah lebih dewasa dari anak perempuan seusianya.
Termasuk juga pemanggilan nama secara seksual, komentar kasar, gerakan vulgar, sentuhan tanpa diundang, proposisi seksual, dan materi pornografi.
BACA JUGA:Youtuber Baww Bikin Konten Candi Borobudur di Minecraft, Dapat Tiket Gratis Masuk Seumur Hidup
Seorang penindas mungkin membuat komentar kasar tentang penampilan, daya tarik, perkembangan seksual, atau aktivitas seksual teman sebayanya.