
“Belum tahu kasus apa (yang menjerat Ary). Orangnya masih muda,” ungkap sumber LINGGAUPOS.CO.ID, Kamis, 7 Desember 2023.
Sementara itu Camat Muara Lakitan Hermansyah hingga, Kamis, 7 Desember 2023 tadi malam belum memberikan keterangan resmi.
Beberapa kali nomor HP nya dihubungi tidak ada jawaban kendati dalam keadaan aktif.
Terpisah Kapolres Musi Rawas AKBP Danu Agus Purnomo melalui Kasi Humas Iptu Herdiansyah saat dihubungi belum mengetahui informasi penangkapan yang dilakukan Tim Mabes Polri tersebut.
BACA JUGA:Banjir Landa Srimulyo Musi Rawas, Jalan Terendam, Kolam Ikan Jebol
“Nanti saya cek ke Kanit Reskrim dulu,” ucap Kasi Humas saat dihubungi via HP.
Sebelumnya 204 juta data Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) diduga telah bocor.
Kebocoran data itu disebabkan karena adanya hacker bernama Jimbo berhasil melakukan retasan dengan cara phising.
Namun belum diketahui apakah penangkapan Ary ada kaitan denga Hacker Jimbo atau tidak.
BACA JUGA:Budidaya Tanaman Hias Adenium Disenangi Karena Bunganya Berwarna-warni ini, 5 Cara Merawatnya
“Kabarnya dia (Ary) masuk jaringan. Dari Musi Rawas Tim Mabes Polri langsung ke Bali,” ucap sumber LINGGAUPOS.CO.ID.
Dikutip dari lama media online, setidaknya 204 juta data yang bocor dijual di dark web seharga 2 Bitcoin atau US$74.000 atau hampir Rp1,2 miliar.
Kondisi peretasan ini diklaim benar-benar terjadi, lantaran angka data yang diretas hampir sama dengan jumlah pemilih dalam DPT Tetap KPU yang berjumlah 204.807.222 jiwa.
Chairman, Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha dalam keterangan resmi menyebut, Jimbo juga menyampaikan dalam postingan, data 252 juta yang berhasil dia dapatkan terdapat beberapa data terduplikasi.
BACA JUGA:10 Menu Makanan Khas Sumatera Selatan yang Wajib Dicoba, Bukan Hanya Pempek
Di mana setelah Jimbo melakukan penyaringan, terdapat 204.807.203 data unik.