Bocah ini melintasi perbatasan Indonesia-Malaysia setiap hari demi bersekolah di Entikong, Indonesia dan harus kembali lagi ke rumahnya.
Ditjen Imigrasi menjelaskan Nursaka selalu berangkat dari rumahnya di Tebedu, Sarawak, Malaysia pukul 6 waktu setempat dan pada pukul 6.15 tiba di PLBN Entikong untuk diperiksa data dirinya.
Nursaka diizinkan memasuki wilayah Indonesia karena sudah memiliki pas lintas batas (PLB).
PLB adalah dokumen perjalanan yang khusus dimiliki warga sekitar perbatasan.
BACA JUGA:Ini Jadwal Libur Sekolah Akhir 2023, di Berbagai Provinsi Indonesia
Bagi sebagian warga setempat menganggap hal itu wajar dilakukan, seperti berangkat sekolah dengan berjalan kaki, namun tidak semua siswa sekolah khususnya siswa kelas III SD Negeri di Kalbar melakukan hal yang sama yang dilakukan Nursaka.
“Saya ke sekolah di SDN 03 Sontas pakai ojek dan pulangnya menumpang kendaraan warga yang kebetulan ke Malaysia,” ujar Nursaka
Nursaka mengatakan bahwa dirinya bercita-cita ingin menjadi dokter.
Dirinya juga berkeinginan untuk memiliki sepeda untuk kesekolah namun orang tuanya belum bisa mengabulkan keinginannya itu.
Nursaka sempat berharap kepada Presiden RI, Joko Widodo bisa memenuhi keinginannya untuk memiliki sepeda.
Atas keinginannya tersebut, Presiden Joko Widodo pun mengabulkannya, dan memberi Nursaka sebuah sepeda.
Ayah Nursaka, Sudarsono yang berasal dari Banyuwangi (65) dan ibunya Julini (45) asal Ngabang mengatakan bahwa mereka terpaksa menyekolahkan sang buah hati di Indonesia sebab keterbatasan rejeki yang tidak memungkinkan mereka untuk menyekolahkan Nursaka di Malaysia.
Nah, itulah informasi seputar bocah SD yang 6 tahun menempuh pendidikan SD selama itu pula dirinya bolak balik ke luar negeri. Semoga bermanfaat. (*)