Ditambah bangunan sejenis pagar bisa berasal dari alam. Seperti ditanamkan pohon-pohon besar untuk mengurangi noise sebagai pelengkap Sound Barrier.
Sejarah jalan tol di Indonesia dimulai pada tahun 1978 dioperasikannya jalan tol Jagorawi dengan panjang 59 KM. Jalan tol ini menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi.
Pembangunan jalan tol terssbut dimulai tahun 1975 oleh pemerintah dengan dana dari anggaran pemerintah.
Serta pinjaman luar negeri diserahkan kepada PT. Jasa Marga (persero) Tbk, sebagai penyertaan modal.
BACA JUGA:5 Fakta MLFF Pengganti Kartu Tol, Sistem Pembayaran Tol Mulai 2024, Gerbang Tol Ditiadakan
Lalu PT. Jasa Marga ditugaskan pemerintah membangun jalan tol dengan tanah dibiayai pemerintah.
Inisiatif pembangunan jalan tol sudah ada sejak Pemerintahan Presiden Soekarno.
Pada tahun 1955, Wali Kota DKI Jakarta kala itu, Raden Sudiro mulai merancang pembangunan jalan tol.
Baru kemudian tahun 1987 swasta mulai ikut berpartisipasi investasi jalan tol sebagai operator jalan tol dengan perjanjian kuasa pengusahaan (PKP) dengan PT Jasa Marga.
BACA JUGA:Kartu Tol Dihapus, Jangan Buru-buru Dibuang, Masih Bisa Digunakan Loh
Teknologi pengoperasian jalan tol tidak hanya pada pemasangan Sound Barrier.
Mulai tahun 2024, pemerintah akan menerapkan Sistem Multilane Free Flow (MLFF) pengganti Kartu Tol.
Pengendara tidak harus turun menempelkan Kartu Tol untuk membuka gerbang jalan.
Sistem baru pembayaran tol ini akan berlaku mulai Maret 2023.
Dikutip dari beberapa sumber, sistem MLFF dapat menghemat waktu di pintu masuk tol, dari 10 detik menjadi 4 detik.