Tanpa pencahayaan, elemen-elemen lain tidak akan bisa menunjukkan seluruh potensinya.
Pencahayaan bisa dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu pencahayaan sesuai fungsinya (task lighting) , pencahayaan untuk aksen (accent lighting), dan pencahayaan untuk menambah suasana (mood lighting).
Saat mempertimbangkan pencahayaan, sangat penting bagi kita untuk mempertimbangkan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan di ruangan tersebut.
Baik kualitas dan kuantitas harus benar-benar dinilai di sini. Sebagai contoh, kantor akan membutuhkan pencahayaan yang terang sehingga para staf bisa melihat dengan jelas dan cekatan.
Sebaliknya, pencahayaan ruang tengah bisa diaplikasikan dengan lebih lembut. Anda bisa memasang peredup cahaya (dimmer) agar Anda bisa mengatur pencahayaan dalam ruangan sesuai kebutuhan. Cahaya alami juga harus selalu dipertimbangkan.
Penempatan pintu, jendela, bahkan cermin bisa membantu pencahayaan alami di dalam rumah.
Selain fungsional, pencahayaan bisa mengatur suasana di dalam ruangan sekaligus menekankan warna, garis, dan tekstur.
Ditambah lagi, desainer interior yang baik dapat mengetahui bahwa lampu hias adalah fitur visual yang dapat menambah nilai estetis dalam sebuah desain.
5. Warna
Warna memiliki ilmunya tersendiri dan merupakan salah satu elemen penting yang harus dikuasai oleh seorang desainer interior.
BACA JUGA:8 Desain Interior Ruang Belajar untuk Anak Dijamin Anak Suka dan Betah, Orang Tua Harus Tahu ini
Warna memiliki kemampuan untuk membangun suasana, menonjolkan fitur ruangan, serta memberikan ilusi luas ruangan.
Psikologi warna tidak boleh dipandang sebelah mata dan bisa dimaksimalkan oleh desainer interior yang ahli.
Warna bisa memunculkan kenangan dan mengubah emosi dengan menstimulasi respons fisik dan psikologis dari tubuh kita.