Ia berharap pembangunan tol ini akan mempercepat mobilitas barang dan jasa sehingga daya saing menjadi semakin baik.
Jokowi pun menceritakan pengalaman bertemu tokoh agama di Palembang.
"Dulu perjalanan dari Palembang menuju Lampung memakan waktu 10-12 jam, sekarang setelah ada tol 3,5 jam sudah bisa," jelasnya.
Kendati begitu, ia menilai pembangunan 2.040 km tol baru ditambah 780 km tol lama masih tertinggal jauh, jika dibandingkan dengan kemajuan negara lain seperti Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
BACA JUGA:Pembebasan Lahan Exit Tol Bayung Lincir Muba Terkendala, PPK dan ATR/BPN Muba Diminta Lakukan Ini
"RRT sudah memiliki 280 ribu km jalan tol," sebutnya.
Karenanya ia menekankan betapa pentingnya peningkatan infrastruktur agar RI dapat bersaing dengan negara-negara lain.
Pembangunannya dapat melalui dana APBN, BUMN, hingga swasta.
"Tol Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,5km telah selesai dan segera dioperasikan. Jalan ini dibangun sejak 2019 dengan medan yang tidak mudah, investasinya juga mahal Rp12,5 triliun,” tuturnya.
BACA JUGA:Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino Diminta Dipercepat, Namun Ada Kendala
Memang biayanya besar, tapi manfaat bagi negara dan rakyat sangat luar biasa.
“Kalau kita bisa menaikkan produktivitas yakni menyambungkan jalan tol ke kawasan pertanian, pariwisata, perkebunan, industri, maka manfaatnya besar sekali," tutur Jokowi.
Pembangunan jalan tol ini juga mendapat dukungan Komisi V DPR RI.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Roberth Rouw menyampaikan apresiasi atas percepatan konektivitas infrastruktur tol di Sumsel ini, khususnya kepada Ditjen Bina Marga sebagai pelaksana.
BACA JUGA:Heboh! Video Wawancara Ayah Mirna Keceplosan Sebut Miliki Botol Racun Sianida
Jalan tol yang dikelola Hutama Karya ini memangkas waktu tempuh masyarakat.