gangguan pencernaan, dan penyakit kardiovaskular dapat muncul akibat tekanan yang tinggi di lingkungan kerja.
Sangat penting untuk kamu mengelola stress secara efektif dengan menciptakan keseimbangan, mengatur waktu istirahat.
menggunakan teknik manajemen stress, dan mencari dukungan dari orang terdekat atau professional kesehatan mental.
3. Sakit Kepala
BACA JUGA:Pemerintah Melalui Kementrian ESDM Membagikan Rice Cooker Gratis, Berikut Kriteria Penerima
Sakit kepala akibat kerja juga dapat disebabkan oleh beban kerja yang tinggi, tekanan emosional, posisi duduk yang tidak nyaman, kelelahan mata, paparan bau hingga bising yang berlebihan.
Untuk mengurangi risiko sakit kepala, penting untuk mengelola stress, serta menjaga posisi duduk yang nyaman, melindungi diri dari paparan bau dan bising yang berlebihan, dan tentunya penting untuk mengatur waktu istirahat yang memadai.
4. Kanker Usus Besar
Penyakit ini dapat terkait dengan beberapa faktor kerja seperti paparan bahan kimia berbahaya, zat karsinogen, radiasi ionisasi, atau polusi lingkungan di lingkungan kerja.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Wilayah Sumatera Selatan Senin 9 Oktober 2023, Potensi Hujan di Beberap Daerah
Pentingnya untuk mengambil langkah pencegahan guna memperhatikan keselamatan di tempat kerja, termasuk pemantauan paparan bahan berbahaya dan penggunaan perlindungan pribadi yang sesuai.
Meski demikian, perlu diketahui bahwa perkembangan kanker usus besar melibatkan banyak faktor risiko yang kompleks, termasuk faktor gaya hidup dan genetik, sehingga tidak selalu dapat dikaitkan secara langsung dengan pekerjaan.
5. Gangguan sistem Peredaran Darah dan Jantung
Gangguan jantung dan sistem peredaran darah dapat terjadi akibat faktor-faktor kerja seperti beban kerja yang tinggi, tekanan kerja yang berlebihan, stres kronis, hingga paparan terhadap lingkungan kerja yang tidak sehat.
BACA JUGA:Laptop Anda Bergaris-garis? Ini 8 Penyebabnya Cek di Sini
Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, mengelola stres, mengatur beban kerja. dan mengendalikan paparan bahan berbahaya guna mengurangi risiko gangguan jantung dan sistem peredaran darah.