Sementara itu, Projek Managers Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino, Anang Nur menyebut proses pengerjaan ruas jalan tol menunjukkan kinerja yang positif.
Target pembangunan Jalan Tol Trase Bayung Lencir – Tempino hingga akhir September 2023 selesai dikerjakan 9 persen.
Sedangkan realisasinya hingga akhir September 2023 selesai dikerjakan 10 persen.
Dirinya menargetkan, hingga akhir 2023 proses pengerjaan ruas jalan tol Trase Bayung Lencir – Tempino bisa selesai lebih dari 50 persen.
BACA JUGA:Tol Muara Enim-Lubuk Linggau Batal, Tidak Masalah, Ada Jalan Alternatif Baru ke Palembang
Anah mengakui jika lahan menunju Exit Tol Bayung Lencir sepanjang 2,9 km berdasarkan penetapan lokasi, belum ada pembayaran.
Namun dari 2,9 KM tersebut, ada 1 KM pemilik lahan setuju dikerjakan walaupun belum ada pembayaran ganti rugi.
Sementara sisanya 1,9 km masih sistem sewa, dan saat ini tengah diupayakan untuk pembebasan.
“Kami coba konsolidasi dengan masyarakat bersama Kepala Desa. Alhamdulillah dari 2,9 KM ada 1 KM sudah dibebaskan masyarakat mau menyerahkan lahannya untuk dikerjakan walaupun belum ada proses ganti rugi,” kata Anang.
BACA JUGA:Tol Mura Enim- Lubuk Linggau Batal, Lebih Dekat Lewat Muba atau Pali ke Palembang
Anang berharap Pemerintah Kabupaten Muba terus mendukung penyelesaian pembosan lahan. Sehingga proses pembangunan jalan tol ruas Bayung Lencir – Tempino bisa segera diselesaikan.
Dikatakan Anang, secara teknis tidak ada kendala dalam pembangunan jalan tol ruas Bayung Lencir – Tempino.
Yang menjadi kendala hanya terkait pembebasan lahan. Sedangkan untuk pekerja, dari 400 orang yang bekerja lebih dari 50 persen merupakan masyarakat lokal.
Bagaimana pembebasan lahan pembangunan Tol Muara Enim-Lubuklinggau?
Akibat dilalui jalan tol, harga tanah di Kecamatan BTS Ulu Kabupaten Musi Rawas, naik drastis.