Sementara itu doa memohon berkah lainnya yaitu sebagai berikut
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الملْكُ للهِ، وَالحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الملْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسْلِ وَسُوْءِ الكِبَرِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي القَبْرِ
Ashbahna wa ashbahal mulku lillahi wal hamdu lillahi, la ilaha illallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syai’in qadir. Rabbi, as’aluka Khaira ma fi hadzihil lailata wa Khaira ma ba’daha, wa a’udzu bika min syarri ma fi hadzihil lailata wa Khaira ma ba’daha. Rabbi, a’udzu bika minal kasli wa su’il kibari. Audzu bika min ‘azabi fin nari wa ‘adzabin dil qabri.
BACA JUGA:Hukum Menikahi Sepupu Menurut Islam, Boleh Nggak Yahh?
Artinya: Kami dan kuasa Allah berpagi hari. Segala puji bagi Allah. Tiada tuhan selain Allah yang maha esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kuasa dan puji. Dia kuasa atas segala sesuatu. Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan mala mini dan malam sesudahnya. Aku memohon perlindungan-Mu kejahatan mala mini dan malam sesudahnya. Tuhanku, aku memohon perlindungan-Mu dari kemalasan dan keburukan masa tua. Aku memohon perlindungan-mu dari siksa neraka dan siksa kubur.
2. Doa memohon perlindungan
Berikut adalah doa pagi hari yang dibaca Rasulullah untuk memohon perlindungan:
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A’udzu bi kalimatillahit tammati min syarri ma khalaq.
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan ciptaan-Nya.” (HR Muslim dan Ibnu Sina)
3. Doa memohon perlindungan dari setan
Berikut adalah doa pagi hari yang dibaca Rasulullah untuk memohon perlindungan setan:
BACA JUGA:5 Amalan yang Dianjurkan di Hari Jumat Menurut Ajaran Islam, Nomor 5 Doa Langsung Dikabulkan
اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَمَوَاتِ وَالأَرْضِ، عَالِمَ الغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ
Allahumma fathiras samawati wal ardhi, ‘alimul Ghaibi was syahadah, rabba kulli syai’in wa malikah, ashadu an la ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsi wa syarri syathani wa syirkih.
Artinya: “Tuhanku, pencipta langit dan bumi, yang mengetahui hal yang ghaib dan nyata, tuhan dan penguasa segala sesuatu. Aku bersaksi tiada tuhan selain Kau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan nafasku, kejahatan setan dan sekutunya,” (HR Abu Daud da At-Tirmidzi)