Selama ini, di kontrakan itu mereka tinggal bertiga. Yakni Nia Kurniati Rahayu, kemudian sepupunya yakni Dede Nurkholik asal Cianjur, Jawa Barat, serta korban Frengki.
BACA JUGA:Mahasiswanya Menjadi Korban Pembunuhan, Berikut Penjelasan STAI Bumi Silampari
Kedua orang itu membantu Nia Kurniati Rahayu selama berjualan seblak sejak sebulan terakhir.
Mulai Senin 4 September 2023, mereka berjualan di Silampari Foodcourt. Namun Selasa 5 September 2023, Nia Kurniati Rahayu pulang ke Cianjur, karena hendak menjemput ibunya, Imas Sholeha (50).
Jumat 8 September 2023, sekitar pukul 06.30 WIB, Nia Kurniati Rahayu dan ibunya Imas Sholeha tiba di Lubuklinggau menumpang travel melalui Palembang.
Namun, saat keduanya menggedor pintu tidak ada yang membuka kamar kontrakan. Karena mengira korban pulang ke kontrakan, mereka pun menyusul ke kontrakan Bimo, tempat korban ngonrak selama ini.
Saat di Majapahit, diketahui korban Frengki tidak ada di sana. Akhirnya mereka sepakat menjebol pintu kontrakan.
Mereka pun kembali ke kontrakan di Jalan Sejahtera, RT 02, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I.
Mereka selanjutnya menjebol pintu rumah menggunakan lingis. Ternyata kosong. Namun kamar belakang (kamar korban dan Dede Nurkholik) terkunci.
Akhirnya mereka juga membuka pintu kamar tersebut, menggunakan arit. Saat pintu terbuka, tercium bau busuk yang menyengat dan terdapat sesosok mayat tertutup selimut di dalam kamar tidur tersebut. datan
Kemudian Nia Kurniati Rahayu berteriak meminta bantuan warga sekitar. Hingga akhirnya polisi pun datang.
Disekitar lokasi TKP pada dinding kamar kontrakan dekat dengan tempat korban ditemukan, ada tulisan "maaf yah teh” ditulis menggunakan darah. (*)