Kemudian, sejumlah lokasi sudah dipasang garis polisi. Kemudian sejumlah saksi juga dilakukan pemeriksaan.
BACA JUGA:Motif Pembunuhan Adik Bupati Muratara, Bukan Karena Pilkades, Ternyata ini Sebabnya
Motif pembunuhan adik Bupati Muratara, Abadi (45) warga Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), sempat disebut karena Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).
Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani melalui Kasat Reskrim AKP Sopian Hadi belum bisa menjelaskan mengenai motif tersebut. Karena pihaknya sedang fokus mengejar kedua tersangka.
"Doakan terduga pelaku cepat kita tangkap mas. Yang dibakar rumah keluarga terduga pelaku," tegas Sopian Hadi.
Kendati sempat disebut soal Pilkades, namun informasi terakhir, menurut sumber LINGGAUPOS.CO.ID di Polres Muratara, keributan itu dipicu masalah pengadaan catering, keamanan dan moving alat berat di perusahaan migas.
Dijelaskan sumber yang merupakan perwira di Polres Muratara itu, rapat yang juga melibatkan Camat Rawas Ilir, Pj Kades Belani, Akim, korban Abadi dan lainnya, diperkirakan membahas masalah proyek pengeboran migas.
Dimana mereka ingin mengambil pengadaan catering, keamanan dan moving alat berat.
Padahal sebelumnya, yang mendapatkan bagian pengadaan adalah Arwan dan rekan-rekannya.
Makanya terjadi gesekan antara mereka, yang kemudian terjadi keributan tersebut.
BACA JUGA:Rumah Terduga Pelaku Pembunuh Adik Bupati Muratara Dibakar
Adapun dua orang tersangka yang diduga melakukan pembunuhan, adalah Arwan (30) dan kakaknya Ariyansyah (35). Keduanya warga Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Muratara.
Sementara itu, informasi diterima LINGGAUPOS.CO.ID, pembunuhan itu bermula adanya rapat di rumah Pandit, di Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Muratara.
Rapat ini dihadiri oleh Camat Rawas Ilir Husen, PJ Kades Belani Paisol, Pol PP Kecamatan Rawas Ilir Yansah, korban Abadi dan Deki. Kemudian Sandy, Erwin, Toni, Edi, Sumarta, Pandit dan Akim, serta beberapa orang lainnya.
Pada sedang rapat, datang tersangka Arwan masuk ke dalam rumah Pandit.