Makanan cepat saji seperti burger, kentang goreng, dan minuman bersoda dapat mengandung setidaknya 1.000 kalori atau lebih dalam satu kali makan.
Jika mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang dibutuhkan oleh tubuh setiap hari, maka berat badan akan bertambah.
3. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
Studi peninjauan yang dipublikasikan menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari dua kali seminggu dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, sindrom metabolik, dan kematian akibat penyakit jantung koroner.
Jika Anda memiliki pradiabetes, mengonsumsi makanan cepat saji tidak memberikan pola makan yang seimbang, seperti mengonsumsi sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
4. Meningkatkan Kadar Kolesterol
Salah satu masalah dengan makanan cepat saji adalah tingginya kandungan lemak jenuh dalam satu kali makan.
Batas maksimal lemak jenuh dalam pola makan harian yang direkomendasikan adalah 22 gram. Namun, dalam satu kali makan makanan cepat saji, dapat mengandung 75 persen atau bahkan lebih dari asupan lemak jenuh harian yang direkomendasikan.
Asupan lemak jenuh yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan kolesterol LDL atau kolesterol jahat.
5. Potensi Kekurangan Nutrisi
Mengonsumsi banyak makanan cepat saji dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting.
Pedoman Diet untuk Orang Amerika 2020-2025 mengidentifikasi empat nutrisi yang kurang dikonsumsi oleh banyak orang Amerika, yakni kalsium, serat, vitamin D, dan kalium.
BACA JUGA:Kisi Kisi Soal CPNS 2023 Kementerian Pertanian, Formasi Ahli Penyuluhan Pertanian
Mengingat efek samping yang mungkin terjadi akibat mengonsumsi makanan cepat saji secara rutin, penting bagi kita untuk memilih pola makan yang seimbang dan mencakup banyak nutrisi.