Sehingga Rowosa Widi disuruh keluar dari keraton. Ia pun melakukan perjalanan hingga Pantai Parang Parintis dan Pantai Parang Kusumo. Ia berjalan kaki dan tidak makan tidak minum.
Dalam perjalanan itu, keinginannya untuk abadi dikabulkan Tuhan Yang Masa Esa. Namun ia harus meninggalkan raganya, atau menjadi roh halus.
Setelah itulah ia kemudian menjadi penguasa di Laut Selatan Jawa.
Nah, karena cerita itulah kemudian, masyarakat setempat melaksanakan ritual setip tahunnya.
“Sampai sekarang namanya Labuan Laruhan, atau sesaji yang dilarung ke laut,” cerita Werdana Surakso Jaladri.
BACA JUGA:Ini 5 Platform Nonton Film yang Legal yang Layak Dicoba, Jangan Coba Buka Situs yang Ilegal
Adapun yang dilarung, adalah pakaian wanita, singlet wanita 24 helai dan kain batik dan ada lagi namanya kain cindy merah dan cindy wilis itu.
Orang setempat dijelaskan Werdana Surakso Jaladri, kegiatan ini disebutkan, ucapan syukuran terima kasih bahwa pertolongannya Kanjeng Ratu Kidul.
Itulah mitologi cerita dari Pantai Selatan, semoga bisa diambil manfaat dari kisah ini. (*)