"Namun dengan adanya Tol Trans Sumatera, sekarang saya bisa menikmati dengan 7 sampai 8 jam saja, tergantung penyeberangan (Merak-Bakauheni). Kalau penyebrangannya 1 jam, 7,5 jam saya tiba (di rumah), kalau penyeberangannya memakan waktu 1,5 atau 2 jam mungkin 8 jam-9 jam saya baru tiba di rumah," jelas Hatta Rajasa.
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terus memfokuskan penyelesaian konstruksi Jalan Tol yang ada di seluruh Indonesia.
Salah satunya ialah Jalan Tol Trans Sumatera yang dimulai dari Provinsi Lampung dan akan tersambung keseluruhan hingga Provinsi Aceh.
Secara bertahap terdapat sebagian ruas Jalan Tol yang telah beroperasi dan sebagian dalam tahap penyelesaian konstruksi.
BACA JUGA:Jaraknya 5 KM dari Pusat Kota, Keluar dari Exit Tol Lubuklinggau, Pengendara Bisa Pilih 2 Jalan
Dalam kurun waktu lima tahun ke depan periode tahun 2020 hingga 2024, Jalan Tol yang akan terbangun di seluruh Indonesia ditargetkan mencapai 2.500 Km.
Sebagian ruas yang ditargetkan tersebut, sekitar 2.000 Km meliputi pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang ditargetkan keseluruhannya dapat selesai konstruksinya pada tahun 2024 mendatang.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan optimis Jalan Tol Trans Sumatera ruas utama sepanjang ± 2.000 Km akan dapat tersambung pada tahun 2024.
"Jika melihat capaian selama empat tahun terakhir maka Tol Trans Sumatera dari Bakauheni sampai Banda Aceh dengan panjang sekitar 2000 Km, akan tersambung secara bertahap hingga tahun 2024," terang Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Informasi Terbaru Akses Exit Tol Lubuklinggau, Ada 2 Jalan Dibuat Pemkot Lubuklinggau
Selanjutnya, Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, dibangunnya Jalan Tol Trans Sumatera yang terbangun cukup panjang, menjadi jawaban atas terhubungnya setiap wilayah yang terus dikoneksikan dengan daerah yang dahulunya sulit dijangkau melalui jalan bebas hambatan.
Kehadiran konektivitas Jalan Tol Trans Sumatera sangat memberikan dampak positif dalam memangkas biaya logistik agar daya saing produk Indonesia semakin meningkat.
Selanjutnya, Jalan Tol Trans Sumatera juga dapat mendukung aksesibilitas pengembangan wilayah yang berada di sekitar jalan tol tersebut.
Bukan hanya itu, efisiensi waktu tempuh perjalanan di Pulau Sumatera yang terkoneksi dengan Jalan Tol di setiap wilayahnya kini menjadi semakin cepat.
BACA JUGA:Soal Jalan Tol, Wali Kota Lubuklinggau Sebut Presiden Jokowi Sudah Menyampaikan
Hal ini sangat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat saat melintasi beberapa Jalan Tol yang telah beroperasi hingga sebagian dibuka fungsional dalam membantu kelancaran arus Mudik.