Menurut Rusmini, Ikan Semah Lubuklinggau beda dengan Ikan Semah di Kalaimantan Barat. Di Kota Lubuklinggau, Ikan Semah besarnya hanya 8 Kg dengan panjang 40 Cm.
Sedangkan di Kalimantan Barat, Ikan yang dianggap keramat itu besarnya bisa mencapai 30 Kg dengan panjang 1,5 meter.
Ikan Semah di Lubuklinggau menurut Rusmini banyak diburu para pemancing maniak atau mancing mania di Sungai Kelingi dan Sungai Malus.
BACA JUGA:Mengenal Ikan Semah, Enak Dipepes, Harga Per Ekor Rp6 Juta
“Kalau Ikan Semah Liggau rasanya manis beda dengan Ikan Semah daerah di luar Linggau,” cerita Rusmini.
Ikan Semah menurut Rusmini biasanya oleh Sultan Lubuklinggau (orang yang membeli Ikan Semah) banyak diolah menjadi pindang.
Ada juga sebagian dari mereka yang membeli Ikan Semah digoreng kering.
“Orang yang beli Ikan Semah biasanya hanya Sultan Lubuklinggau. Kalau almarhum Pak Sohe (orang tua Wali Kota Lubuklinggau) dan almarhum Maddari (mertua Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti) palimh suka dimasak pindang,” terang Rusmini.
BACA JUGA:Aturan Baru! Syarat Berangkat Haji Bakal Diperketat Mulai 2024, ini Penjelasan Menag Yaqut
Ditambahkan Rusmini, untuk Budidaya Ikan Semah, pernah dilakukan oleh peternak ikan beberapa waktu lalu.
Namun upaya ini gagal. Kalaupun berhasil, rasa Ikan Semah hasil budidaya tidak sama dengan Ikan Semah yang dipancing para pemancing mania.
Sekedar informasi, Ikan Dewa dengan nama lain Cyprinidae banyak diburu para mancing mania (sebutan orang yang hobi mancing).
Bagi mereka mancing mania wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), ikan konsumsi para sultan itu dikenal dengan nama Ikan Semah.
BACA JUGA:SIT Mutiara Cendekia Lubuklinggau Sukses Gelar Seminar Parenting Bersama Ahmad Haikal Hassan
Masyarakat Jawa Tengah dan Timur, menyebut Ikan Semah dengan nama Ikan Tombro.
Kemudian para mancing mania di Jawa Barat, Ikan atau Ikan Dewa dikenal dengan sebutan Ikan Kancra.