Dari sini timbulah keinginan Berenghas untuk memiliki gadis yang paling elok tersebut.
Ketika tujuh gadis tersebut terjun mandi di telaga, Berenghas mengambil seperangkat pakaian milik gadis termudah itu.
Menurut cerita, 7 gadis yang mandi itu merupakan putri-putri khayangan atau bidadari sedang turun mandi.
Singkat cerita, para bidadari itu selesai mandi mengenakan pakaian merek dan terbang kembali ke khayangan.
BACA JUGA:Asal Usul Desa Tanah Periuk Musi Rawas, Berawal dari Perang Saudara, Berebut Lahan Kekuasaan
Tiba saatnya bidadari bungsu, terkejut ketika melihat pakaianya tidak ada lagi.
Putri bungsu itu kemudian menangis dan muncul Berenghas menampilkan diri sebagai pahlawan, lalu gadis itu dibawa ke rumahnya.
Kemudian Berenghas dan bidadari bungsu tadi menikah.
Dalam pesta upacara pernikahan Berenghas, 6 saudara putri bungsu datang diiringi gong dan gendang menjadi saksi alam upacara arak-arakan.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Sebelum Beli Mobil Bekas, Cek Dulu Status Tilang Elektroniknya Biar Tidak Rugi
Selesai upacara pesta, 6 bidadari bungsu tadi kembali ke khayangan. Sedangkan bidadari bungsu tidak ikut karena telah menjadi istri Berenghas.
Cerita tentang Berenghas mempersunting bidadari dari khayangan terdengar Raja Temiang Tinggi yang mana kerajaannya berada di sebelah ulu Muara Kati Lama.
Raja Temiang Tinggi mengundang Berenghas dan istrinya untuk datang ke istana.
Namun istri Berenghas yang belum terbiasa dengan kehidupan dunia, enggan berjalan dan memenuhi undangan raja.
BACA JUGA:Demi Sinyal Internet 4G, di Ulu Rawas Muratara Ada Warga yang Syukuran, Ada yang ke Desa Sebelah
Dengan segala upaya, Berenghas merayu dan membujuk istrinya agar mau memenuhi undangan raja.