Setelah perang selesai, kemenangan ada dipihak Ulak Kebur Tanjung Kemoneng, wilayah Lubuk Kupang tetap tidak bisa meluas dari batas ketentuan Depati Jalak Rogong.
Beberapa tahun kemudian Depati Jalak Rogong meninggal dunia. Kondisi ini membuat Desa Ulak Kebur Tanjung Kemoneng tidak aman lagi.
Bahkan menurut cerita, kala itu mahluk halus selalu bergentayangan mengganggu penduduk.Selanjutnya penduduk Ulak Kebur Tanjung Kemoneng pindah ke utara desa Lubuk Mati di aliran Sungai Kelingi.
Tapi sayangnya di tempat pemukiman yang baru ini tidak aman pula
Menurut cerita di tempat yang baru itu mahluk halus menyerupai manusia selalu mengganggu pendatang baru dan bermacam-macam tingkahnya untuk menakuti penduduk.
Kemudian mereka pindah lagi kearah Selatan untuk mencari tempat pemukiman baru.
Tidak beberapa lama mereka berjalan kerah Selatan diantara rombongan, ada yang menemukan sebuah benda.
Setelah diperiksa ketua rombongan, ternyata benda yang ditemukan itu adalah tanah liat putih. Tanah ini bisa dibuat periuk dan alat-alat rumah tangga lainnya.
BACA JUGA:Sekda Diusulkan Jadi Pj Wali Kota, di Palembang dan Lubuklinggau, Juga Nama Lainnya
Setelah diuji coba ternyata memang benar tanah liat putih tersebut bahan untuk dibuat periuk.
Dari penemuan itu semua rombongan sepakat menetap. Maka desa yang ditempati dinamakan Desa Tanah Periuk sampai dengan sekarang.
Setelah meraka bermukim kehidupan masyarakat aman, tanah subur dan letaknya strategis pada zaman itu.
Untuk menggantikan Depati Jalak Rogong sebagai pemimpin, diangkatlah seseorang dianggap sakti yakni Jago Pati.
BACA JUGA:Aksi Remaja di Muratara Bikin Geleng Kepala, Begini Info Selengkapnya