Seiring waktu Raja Biku mengadukan kegelisahannya kepada Dewa Mantra Guru Tujuh.
Kemudian Raja Biku dan Putri Ayu Selendang Kuning, menjalankan pertapaan di Bukit Alas Rimba.
Raja Biku akhirnya memiliki keturunan setelah menuruti arahan Dewa Mantra Guru Tujuh.
BACA JUGA:Pangsa Pasar Ikan Sungai di Lubuklinggau Menggiurkan, Dijual Rp150 per Kilogram, Tetap Habis
Menurut cerita, 6 anak Raja Biku merupakan mu’jizat dari alam dewata yang terlahir karena keramat kembang tujuh dari kayangan.
Mereka diberi nama Sebubur, Dayang Torek, Dayang Jeruju, Dayang Teriji, Dayang Ayu dan Dayang Iring Manis.
Di antara kelima putri Raja Biku, Dayang Torek dikenal sebagai putri raja yang paling.
Kecantikan Dayang Torek terkenal ke seantero negeri sehingga kepadanya dilekatkan sebutan bak peri dari kayangan.
BACA JUGA:Ini Alasan Kenapa Belanda Bangun Bendung Watervang di Lubuklinggau
Banyak raja dan pangeran yang berhasrat untuk mempersunting Dayang Torek.
Di lain pihak, Sebubur sebagai satu-satunya saudara laki-laki dalam keluarganya terus bertumbuh menjadi seorang pengembara sakti.
Dia menimba banyak ilmu kesaktian sebagai persiapan sebelum mewarisi tahta Kerajaan Ulak Lebar.
Karenanya Sebubur acap kali meninggalkan keraajaan. Dia mengembara dari satu negeri ke negeri lain.
BACA JUGA:Mohon Doanya, Balita dari Puskesmas Megang Ikuti Lomba Tingkat Provinsi Sumatera Selatan
Menjalani pertapaan secara berulang, berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, sekaligus menjadi ritual Sebubur dalam memperdalam ilmu kesaktian yang dimiliki.
Sultan Palembang adalah seorang raja yang sangat menginginkan untuk mempersunting Dayang Torek.