MUI Lubuklinggau Sebut Lempar Bunga dalam Resepsi Pernikahan Khurafat dan Tasyabbuh, ini Artinya

Kamis 06-07-2023,16:02 WIB
Editor : Endang Kusmadi

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Lubuklinggau telah mengeluarkan surat Himbauan No.021/MUI-LLG/VII/2023.

Himbauan tertanggal 5 Juli 2023 tentang Resepsi Pernikahan. Yang muncul karena banyaknya laporan dan pernyataan masyarakat.

Yakni banyaknya acara Resepsi Pernikahan yang tidak berasaskan syariat Islam dan jauh dari nilai adat istiadat Kota Lubuklinggau. Sehingga perlunya dikeluarkan himbauan tersebut.

Sehingga kemudian dikeluarkan himbauan yang ditujukan kepada umat Islam se-Kota Lubuklinggau, seluruh even organizer (EO), seluruh organisasi masyarakat Islam, pengurus Adat Kota Lubuklinggau, aparat hukum dan Pemkot Lubuklinggau.

BACA JUGA:MUI Lubuklinggau Keluarkan Himbauan Resepsi Pernikahan, Soal Lempar Bunga Hingga Joget Maumere Dijelaskan

Di dalam himbauan itu, Ketua MUI KH S Syaiful Hadi Ma’fi dan Sekretaris Muhammad Edi Prayitno mengatakan, bahwa kegiatan lempar bunga dengan keyakinan yang mendapatkannya pasti akan menikah selanjutnya, khurafat dan tasyabbuh.

Adapun arti khurafat dan tasyabbuh menurut hasil rangkuman LINGGAUPOS.CO.ID dari beberapa sumber, adalah sebagai berikut.

Khurafat

Khurafat atau percaya pada sesuatu yang tidak logis biasanya bermula dari zaman nenek moyang dan masih diyakini hingga sekarang.

BACA JUGA:MUI Kecam Pembakaran Al Quran di Swedia Saat Umat Islam Sedunia Rayakan Idul Adha

Misalnya, ada burung yang masuk ke rumah dipercaya sebagai tanda ada tamu yang akan datang, duduk di pintu dapat menghalangi jodoh, dan lain sebagainya .

Padahal semua hal itu tidak akan terjadi tanpa kehendak Allah SWT. Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran yang artinya:

"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia mem- berikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yunus: 107).

Khurafat umumnya berupa cerita-cerita yang dicampurkan dengan perkara dusta, atau berdasarkan rekaan dan khayalan manusia semata.

BACA JUGA:Wacana Pemekaran Sumsel Barat Kembali Menggema, Presidium Temui Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti

Kategori :