2. Memperingati Hijrahnya Nabi Muhammad SAW
Tahun baru Islam memiliki arti hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah menuju ke Madinah dan menjadi peristiwa penting lahirnya Islam sebagai agama yang berjaya.
Memalui hijrah tersebut, Islam mulai mengalami perkembangan yang pesat dan semakin meluas sampai ke Makkah dan beberapa daerah di sekitarnya.
Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah bukan tanpa alasan, namun karena memperoleh wahyu dan juga sebuah respons untuk menanggapi masyarakat Arab yang tidak terlalu berkenan dengan ajaran Islam.
Hijrahnya Nabi Muhammad tersebut, Islam mulai mengalami peningkatan dalam menunjukkan diri dan menjadi negara Islam (Daulah Islamiyah) terbentuk.
Daulah Islamiyah di zaman Nabi Muhammad sangat menjunjung tinggi toleransi yang termaktub dalam Piagam Madinah.
3. Semangat Perjuangan Tanpa Putus Asa
Makna tahun baru Islam yang berikutnya dapat diartikan sebagai semangat perjuangan tanpa mengenal rasa putus asa serta optimisme yang tinggi, yakni semangat hijrah dari hal buruk menuju hal yang lebih baik.
Rasulullah SAW serta para sahabatnya melawan rasa sedih dan takut saat hijrah, di mana mereka harus meninggalkan tanah kelahiran, saudara dan harta benda yang mereka miliki.
4. Bukti Betapa Maha Adilnya Allah SWT
Tidak seperti tahun Masehi di mana permulaan hari atau pergantian hari terjadi di jam 00:01, tahun baru Islam dimulai saat matahari terbenam atau munculnya bulan.
Inilah yang menyebabkan Tahun Masehi dari Isa Al Masih dalam Islam dinamakan Tahun Syamsyiah (matahari), sementara untuk tahun Hijriah atau tahun Islam dinamakan tahun Qamariah (bulan).
Bukti dari Maha Adil Allah SWT akan terlihat pada daerah dekat ekuator atau khatulistiwa seperti Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara Arab yang merupakan negara dengan umat Islam terbesar, fluktuasi lamanya berpuasa untuk setiap tahun hampir tidak banyak memiliki perbedaan.
Hal ini tidak terjadi di beberapa belahan bumi lain di mana waktu berpuasa bisa lebih singkat atau lebih lama.