DLH Kabupaten PALI, bersama dengan Tim Polres PALI dan PT Pertamina Adera Field, sedang melakukan investigasi untuk menemukan penyebab tercemarnya sumur-sumur tersebut.
“Minyak yang ada ini bukan minyak mentah, tetapi tampaknya seperti minyak pertalite. Biasanya, jika terjadi pencemaran minyak dari perusahaan, yang tercemar adalah minyak mentah, bukan minyak yang sudah siap pakai seperti ini,” jelas Bakrin.
Menurut Bakrin, kemungkinan tercemarnya sumur-sumur tersebut disebabkan oleh rembesan minyak dari bunker Pertashop dan kios BBM pertalite yang berjarak tidak terlalu jauh dari sumur-sumur warga.
“Kami bersama Polres ingin memeriksa dan memastikan asal-usul minyak tersebut. Saat ini, kami telah mengambil tiga sampel dari tiga sumur tersebut untuk diuji di laboratorium. Kami masih menunggu hasilnya dan akan menentukan langkah selanjutnya,” pungkas Bakrin. (*)