Ijtimak terjadi esok harinya, Rabu Pahing, 30 Syakban 1444 H bertepatan dengan 22 Maret 2023 M pukul 00:25:41 WIB.
Lalu tinggi bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta ( &6--07” 48' dan 1 - 110” 21' BT )407” 57' 17" (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk.
Selanjutnya umur bulan Syakban 1444 H 30 hari dan tanggal 1 Ramadan 1444 H jatuh pada hari Kamis Pon, 23 Maret 2023 M.
Sementara itu penentuan bulan Syawal 1444 H atau lebaran Idul Fitri pada hari Kamis Legi, 29 Ramadan 1444 H bertepatan dengan 20 April 2023 M, ijtimak jelang Syawal 1444 H terjadi pada pukul 11:15:06 WIB.
Saat itu tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta ( 6 --07” 48' dan 1110” 21' BT )4019 47' 58" (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk.
Selanjutnya tanggal 1 Syawal 1444 H atau lebaran Idul Fitri jatuh pada hari Jumat Pahing, 21 April 2023 M.
Kemudian bulan Zulhijah 1444 H pada hari Ahad Kliwon, 29 Zulkaidah 1444 H bertepatan dengan 18 Juni 2023 M, ijtimak jelang Zulhijah 1444 H terjadi pada pukul 11:39:47 WIB.
Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta ( &--07” 48' dan 1-110” 21' BT )4012 00' 25" (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk.
Lalu tanggal 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada hari Senin Legi, 19 Juni 2023 M dan Hari Arafah (9 Zulhijah 1444 H) jatuh pada hari Selasa Wage, 27 Juni 2023 M. Selanjutnya Idul Adha (10 Zulhijah 1444 H) jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Juni 2023 M.
Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, pada 6 Februari 2023, menjelaskan Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri pada Jumat 21 April 2023.
Dalam Konferensi Pers di kantor PP Muhammadiyah Jl. Cik Ditiro, No. 23, Kota Yogyakarta, Muhammad Sayuti menjelaskan, awal Syawal atau Idul Fitri yang ditetapkan Muhammadiyah dengan pemerintah kemungkinan berbeda.
Karena Muhammadiyah memakai hisab hakiki wujudl hilal, sementara pemerintah berpedoman pada kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
“Potensi perbedaan ada pada awal Syawal dan Zulhijah hal ini karena menurut kriteria MABIMS bulan bisa dilihat pada tinggi bulan sekurang-kurangnya 3 derajat dan elongasinya 6,4 derajat,” jelasnya dikutip dari muhammadiyah.or.id.