Diketahui sebelumnya buruknya kondisi cuaca memaksa proses evakuasi apolda Jambi dan rombongan dihentikan sementara pada Senin 20 Februari 2023 malam.
Kemudian untuk skema evakuasi Kapolda Jambi dan rombongan tetap dengan jalur udara.
Evakuasi dilakukan dengan skenario hoisting atau mengangkat para korban ke helikopter.
Helikopter tidak mendarat tapi terbang rendah untuk menarik angkat para korban.
BACA JUGA:Pj Bupati Muba Larang Kepala OPD Dinas Luar Selama 30 Hari, Ini Alasannya
Perlengkapan dan perlatan hoisting sudah sudah persiapkan. Selain itu tim yang ada di lokasi juga sudah melakukan pembersihan ranting kayu di sekitar lokasi.
Teknik vertical rescue dengan menggunakan tandu akan dilakukan tim SAR untuk mengeluarkan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan seluruh korban helikopter Bell 421 SP dari Bukit Tamiai, Kabupaten Kerinci, Jambi.
Proses penyelamatan dengan teknik vertical rescue bukan perkara mudah. Dibutuhkan keahlian yang sangat khusus dan pengamatan medan secara mendetail selama evakuasi dilakukan.
Sementara itu terpisah Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi sudah melakukan persiapan maksimal.
BACA JUGA:Suami di Palembang Suruh Istri Open BO Lewat MiChat, Pelanggan Datang Pura-pura Digerebek
Hal ini untuk antisipasi jika Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartanto dan rombongan yang helikopternya mendarat darurat di Perbukitan Kabupaten Kerinci harus dirawat di RS Mattaher Jambi.
Bentuk persiapan itu adalah petugas sudah menyiapkan ruangan khusus untuk perawatan Kapolda Jambi beserta rombongan.
Dirut RSUD Raden Mattaher Jambi, dr Herlambang mengaku belum dipastikan apakah nantinya Kapolda Jambi beserta rombongan akan di rawat di Mattaher atau belum.
Namun sebagai antisipasi pihaknya telah menyiapkan ruangan khusus termasuk dokter.
BACA JUGA:Jadi Sorotan, Aura Kasih Berdoa Sambil Bawa Sesajen, Pindah Keyakinan?
Bahkan pihaknya telah menyiapkan ruangan dan juga dokter spesialis bedah, anastesi dan dokter perawatan.