Pertama, Jembatan Ogan sepanjang 1.589 meter yang telah beroperasi.
Lalu memiliki ornamen yang kental budaya dan menunjukkan kearifan lokal Palembang sehingga dapat menjadi daya tarik turis di sekitar ruas tol.
Ada juga Jembatan Keramasan sepanjang 1.217 meter dan Jembatan Musi 5 sepanjang 1.684 meter yang masih dalam tahap konstruksi.
BACA JUGA:FA Cup 2023: Prediksi Wolves vs Liverpool, Akhiri Tren Buruk
Nantinya, setelah tol ini beroperasi penuh, perjalanan dari Kayuagung menuju Betung hanya makan waktu 1,5-2 jam saja. Jika melalui jalan lintas, bisa 5 jam.
Posisi ruas Tol Kapal Betung yang terintegrasi dengan jalur backbone (jalur utama) Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dan Jalur Sirip Trans Sumatera dapat secara langsung membantu melancarkan arus distribusi dan laju perekonomian di Sumatera.
Jika tol ini sudah beroperasi penuh, maka jarak tempuh Kayuagung menuju Betung tinggal 1,5-2 jam saja dari yang selama ini 5 jam.
Jalan tol ini jugat menjadi alternatif Jalintim serta sebagai penghubung jalan lintas Timur dan Tengah Sumatera yang tergolong padat.
BACA JUGA:Copa del Rey: Prediksi Real Sociedad vs Mallorca, Ujian Lini Depan
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan targetnya, hingga 2024 tol Trans Sumatera akan tersambung dari Lampung, tepatnya di Bakauheni, sampai ke Jambi.
Hanya jalan Tol Palembang-Tanjung Api-Api (TAA) yang tinggal cerita tak ada lagi perkembangannya.
Tol sepanjang 60 km ini dikeluarkan dari Proyek Strategis Nasional (PSN) pada 2020 lalu.
Salah satu penyebab, belum ada kejelasan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) TAA.
BACA JUGA:Copa del Rey 2023: Prediksi Alaves vs Sevilla, 'Obat Penawar Luka'
Apalagi status KEK TAA sudah dicabut dan belum ada KEK lain di wilayah tersebut.
Usaha untuk mewujudkan jalan bebas hambatan ke kawasan yang digadang-gadang akan jadi pintu keluar masuk komoditi ekspor impor Sumsel itu makin berat.