Napoli berpeluang melakukan rotasi susunan pemain untuk menghadapi Cremonese di kandang. Rotasi dibutuhkan karena Napoli telah ditunggu jadwal padat di Serie A. Empat hari setelah laga Coppa Italia melawan Cremonese, I Partenopei akan melawat ke kandang Salernitana dan pada akhir Januari nanti harus menjamu AS Roma.
Napoli juga masih disibukan dengan persiapan menjelang babak 16 besar Liga Champions kontra Frankrut pada pertengahan Februari 2023. Napoli tentu harus menjaga kebugaran pemain supaya tetap on fire di Serie A maupun UCL.
BACA JUGA:Copa del Rey 2023: Prediksi Alaves vs Sevilla, 'Obat Penawar Luka'
BACA JUGA:Cara Download Aplikasi TikTok di Laptop dan Panduan Menginstalnya
Namun, pemainan Cremonese juga bisa mengancam Napoli. Cremonese tercatat sebagai tim yang paling sering melakukan tekel di Serie A musim ini. Rata-rata 21,1 tekel per-laga. Tim Cremonese melakukan 13,6 pelanggaran per-pertandingan, atau tertinggi ke-6 di Serie A.
Skuad Napoli jelas tidak bisa meremahkan sang lawan. Apalagi, gelar juara Coppa Italia menjadi perburuan penting bagi Napoli jika berambisi mengawinkankannya dengan scudetto.
Musim lalu, Napoli gagal pada fase 16 besar saat menghadapi Fiorentina di Stadion Diego Armando Maradona. Terakhir kali Napoli menjadi juara Coppa Italia pada musim 2019/2020 silam.
Peluang lolos dari babak 16 besar cukup terbuka bagi Napoli. Cremonese tercatat sebagai tim yang paling rapuh kedua setelah Salernitana di Serie A. Cremonese telah kebobolan 32 kali, lebih sedikit 3 gol dari Salernitana. Mereka baru mencetak 13 gol, atau terendah kedua di Serie A musim ini.
BACA JUGA:Final Piala AFF 2022: Thailand Juara usai Kalahkan Vietnam
BACA JUGA:Gawat! 4 Minuman Ini Bisa Sebabkan Infeksi Jamur di Miss V, Apakah Termasuk Minuman Favoritmu?
Sebaliknya, peforma Napoli bisa dibilang konsisten sejak awal musim. Tim asuhan Luciano Spalleti menggelontorkan 44 gol, tertinggi di Serie A saat ini. Mereka pun baru kebobolan 14 gol, terbaik kedua setelah Juventus (12 gol).
Di sisi lain, menarik untuk menantikan performa Cremonese di bawah arahan pelatih anyar, Davide Bellardini. Menghadapi tim tangguh di laga perdana tentu menjadi tantangan bagi sang juru taktik baru pengganti Massimilliano Alvini tersebut.
Bellardini menghabiskan kariernya dengan melatih tim-tim Italia. Beberapa di antaranya seperti Palermo, Cagliari, Pescara, dan terakhir Genoa hingga 2021 lalu.
Selain itu, Bellardini pernah jadi pelatih Lazio selama setengah musim, Juli-Februari 2009/2010. Di awal kariernya, Bellardini juga sempat menangani tim junior AC Milan pada 1999-2002 lalu.
BACA JUGA:Enea Bastianini: Sukses Masuk 3 Besar, Gaji Naik 3 Kali Lipat
BACA JUGA:Cara Upgrade Windows 11 Usai 8.1 Pensiun, Apa Ada Versi Gratis?