Namun, di tahun 2022, para peneliti mempelajari dan menyajikan bukti ancaman keamanan 5G terkait API Internet of Things (IOT) yang dapat memungkinkan musuh mengakses perangkat IoT atau datanya.
Beberapa masalah termasuk kontrol akses yang lemah dan metode autentikasi yang buruk, bisa menjadi jalan masuk peretas untuk mengakses data pengguna atau langsung menyusup ke perangkat. Selain itu, informasi yang disusupi dapat mencakup informasi tagihan dan detail identitas pembeli kartu SIM.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Pembangunan Tol Lubuklinggau Bengkulu Dilanjutkan
5. Operator Masih Melakukan Uji Coba
Masalah mengkhawatirkan lainnya adalah operator 5G menghadapi sejumlah serangan yang mengejutkan. Survei Nokia/ GlobalData November 2022 terhadap penyedia layanan komunikasi menunjukkan bahwa mereka mengalami satu hingga enam pelanggaran jaringan 5G dalam enam bulan terakhir.
Kabar baiknya adalah jaringan 5G dapat memperketat keamanan, terutama jika orang menggunakannya dengan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).
Contohnya, tim dari Universitas Nasional Incheon membuat alat yang menggunakan AI dan 5G untuk mengklasifikasikan malware.
Di sisi lain, Microsoft yang menjadi salah satu perusahaan terkenal, kini pun berinvestasi di AI untuk meningkatkan cara kerja alat keamanan siber.
BACA JUGA:Asli atau Palsu, 3 Cara Cek Produk BPOM
6. Networking Slicing Bisa Sebabkan Ancaman Baru
Kerugian penggunaan 5G adalah lemahnya keamanan, saat orang mengeksplorasi cara menggunakan jaringan dengan cara yang tidak resmi. Padahal, dengan melakukan seperti itu bisa menimbulkan kerugian.
Network slicing merupakan pemisahan router atau switch dengan memberlakukan isolasi jaringan dan memiliki jalur data sendiri-sendiri pada setiap slice. Banyak orang yang tergiur, karena dengan melakukan itu, maka bisa mendapatkan lebih banyak fleksibilitas untuk penggunaan jaringan 5G.
Namun, itu juga bisa menimbulkan ancaman keamanan. Penyerang dapat mengeksploitasi kelemahan dalam satu bagian jaringan, lalu berpindah ke bagian lain dan meningkatkan cakupan rencana mereka. Peretas dapat mencari kerentanan keamanan 5G di perangkat tingkat rendah yang jarang diperbarui, seperti sistem game yang pengguna mainkan.
Penjahat dunia maya kemudian dapat melakukan serangan horizontal dengan mencari kelemahan di irisan jaringan lain. Sehingga, dengan beberapa kelemahan yang ada di 5G, pengguna harus berhati-hati.
BACA JUGA:Duduk Terlalu Lama Bahayakan Kesehatan, Atasi dengan Cara 5-30
Namun, saat ini para pakar serupa juga melakukan tindakan untuk terus mengidentifikasi ancaman dan memperbaiki kerentanan, sehingga Anda dapat menggunakan 5G secara luas tanpa rasa khawatir yang besar.*