JAMBI, LINGGAUPOS.CO.ID – Tim pembebasan lahan yang terkena pembangunan Jalan Tol Jambi – Betung Provinsi Sumatera Selatan menawarkan ganti rugi tidak kecil.
Untuk satu hektar lahan di desa yang kini belum selesai pembebasannya, tim menawarkan Rp700 Juta melebihi harga mobil Pajero.
Artinya untuk satu meter lahan dihargai Rp70 Ribu.
Lahan yang belum selesai pembebasannya tersebut berada di salah satu desa di Kabupaten Muaro Jambi.
Kendati nilai ganti rugi yang ditawarkan dinilai cukup, namun pemilik lahan meminta dinaikkan 30 persen dari nominal ditetapkan oleh tim.
Jika dikalikan nilai ganti rugi lahan yang diinginkan warga Rp910 Juta per hektar atau Rp91 Ribu per meter.
Dengan belum selesainya masalah ganti rugi lahan ini, proses pembangunan jalan Tol Jambi - Betung untuk memangkas waktu perjalanan mudik terancam molor.
Sebab pengerjaan pembangunan fisik Tol baru akan dimulai setelah proses ganti rugi lahan selesai.
BACA JUGA:Murah Banget, Tarif Sekali Kencan Rp600.000, Cukup Lewat WhatsApp, Begini Pembagian Hasilnya
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi, Agus Sunaryo membenarkan warga desa itu ingin harga lebih tinggi dari yang ditawarkan sebagai ganti rugi.
Menurut Agus, warga dari desa itu minta harga 30 persen lebih tinggi dari yang ditawarkan sebagai ganti rugi oleh tim.
“Harga ganti rugi yang ditetapkan Rp700.000.000 untuk satu hektarnya. Saat ini proses negoisasi masih terus dilakukan,’’ tegas Agus dikutip dari jambiekspres.co.id.
Setelah proses pembayaran ganti rugi pembebasan lahan selesai, barulah kata Agus, pekerjaan fisik jalan tol baru akan dimulai. Ia berharap pembangunan fisik Jalan Tol Betung – Jambi bisa dimulai semester I 2023.
BACA JUGA:Kapolda Sumatera Selatan Larang Orgen Tunggal Putar Musik Remix, Sikok Bagi Duo jadi Nol