Penemuan Kepler-138: Planet dengan Kandungan Air Melimpah

Sabtu 31-12-2022,20:24 WIB
Editor : Mustofa Kamal

Berkat instrumen teleskop yang lebih baik, para ilmuwan kini mampu menemukan semakin banyak tanda-tanda keberadaan planet di tata surya yang letaknya jauh dari tata surya kita.

Ukuran sampel penelitian yang lebih besar ini membantu ilmuwan mengidentifikasi pola keberadaan planet-planet yang mengandung air. Metodenya mirip dengan pengamatan populasi seluruh kota untuk mengungkap tren yang sulit dilihat pada tingkat individu.

Bersama Enric Palle dari Institute of the Canary Island dan University of La Laguna, Luque mengamati populasi sekelompok planet di sekeliling jenis bintang yang disebut M-katai (M-dwarf). Ini adalah jenis bintang yang paling umum ditemukan di galaksi kita dan para ilmuwan telah menyusun katalog yang berisi lusinan planet di sekelilingnya.

Dengan mengamati tangkapan bayangan yang tercipta saat sebuah planet melintasi bintang, ilmuwan dapat menemukan diameter planet tersebut. Dengan mengukur tarikan gravitasi kecil yang diberikan sebuah planet pada bintang, ilmuwan dapat menemukan massa planet tersebut.

BACA JUGA:Bantuan Cuma-Cuma, Setiap Warga Dapat Rp 45 Juta dari Baznas, Berikut Ketentuannya

Data ukuran dan massa planet akan memberikan informasi mengenai berat jenis planet, sehingga ilmuwan bisa memperkirakan materi penyusun planet tersebut.

Misalnya, planet berukuran besar dengan massa ringan kemungkinan terbentuk dari materi berupa gas seperti planet Jupiter. Sedangkan planet yang ukurannya kecil tetapi berat dan padat, kemungkinan terbentuk dari materi berupa batuan seperti Bumi.

Infografik Water World

Teknik analisis seperti ini sudah banyak dilakukan untuk masing-masing planet secara individual, namun amat jarang diterapkan terhadap seluruh populasi planet di galaksi Bima Sakti yang berjumlah 43 planet.

Ketika para ilmuwan melihat hasil analisis terhadap keseluruhan planet ini, mereka mendapati gambaran yang mengejutkan, yaitu sebagian besar planet tersebut memiliki massa yang terlalu ringan untuk ukurannya.

BACA JUGA:Korban Tewas di Jalinsum Musi Rawas, Tabrak Pohon Tumbang

Kesimpulan yang bisa diambil dari studi ini adalah, banyak di antara planet-planet tersebut yang terbentuk atas setengah batu dan setengah air atau jenis molekul lain yang lebih ringan.

Analoginya seperti bola bowling dan bola sepak, yang keduanya memiliki ukuran sama tetapi beratnya berbeda karena materi pembentuknya juga berbeda.

Tapi perlu diketahui, kandungan air tidak mesti berbentuk hamparan laut dan sungai di permukaan planet, melainkan air bisa saja tercampur ke dalam batu atau ‘bersembunyi’ di kantong-kantong di bawah permukaan planet.

Kondisi tersebut mirip dengan Europa (bulan dari planet Jupiter), yang diperkirakan memiliki air berwujud cairan di bawah permukaan padatnya.

BACA JUGA:Besi Tembaga Bekas Hasilkan Uang Rp 1.400.000, Si Penjual Langsung Dikejar Macan Linggau

Kategori :