Wajib Dikunjungi, 11 Destinasi Wisata Religi Terbaik di Palembang

Senin 26-12-2022,13:25 WIB
Editor : Agung Perdana

 

Situs Kambang Koci merupakan situs pemakaman yang terletak di areal parkir   pelabuhan peti kemas milik Pelindo II di Boom   Baru, Palembang.

 

Pemakaman ini termasuk   salah satu aset budaya masa silam terutama   masa Kesultanan Palembang Darussalam   di Sumatera Selatan yang perlu dilestarikan.

 

8. Makam Sabokingking

 

Sabokingking adalah sebuah makam kerajaan. Nama sabokingking ini berasal dari Bahasa Sansakerta.

BACA JUGA:Ngakunya Lapar dan Haus, Eh Ngak Tahunya Cuma Modus

 

Sama dengan kerajaan Majapahit, nama rajanya adalah Hayam Wuruk. Sedangkan Sabokingking dipimpin oleh seorang   raja yang bernama Pangeran Sido Ing Kenayan.

 

9. Ki Gede Ing Suro

 

Ki Gede Ing Suro adalah putra Ki Gede Ing   Lautan, salah satu dari 24 bangsawan dari   Demak yang datang ke Palembang, setelah   terjadi kekacauan di kerajaan Islam terbesar di   pulau Jawa.

 

Kekisruhan ini merupakan rangkaian   panjang dari sejarah kerajaan terbesar di   nusantara, setelah kerajaan Sriwijaya, yaitu   Kerajaan Majapahit.

BACA JUGA:Awal Tahun 2023, Keluarga Dua Anak dan Lansia Terima Bansos PKH, Besarannya Berbeda

 

Pada massa Ki Gede Ing   Suro inilah awal mula kerajaan Palembang   memeluk agama Islam. 


 

10. Kelenteng Chandra Nadi (Soei Goeat Kiong)

 

Kelenteng Dewi Pengasih (Chandra Nadi/Soei Goeat Kiong) secara administratif berada di Jalan Perikanan, Kelurahan 10 Ilir, Kecamatan Seberang Ulu 1, Kota Palembang.

 

Kelenteng Dewi Pengasih berada di sebelah selatan sungai Musi dan berjarak sekitar 100 meter dari sungai tersebut. Kelenteng Dewi Pengasih masih mempertahankan bentuk arsitektur cina yang kuat.

BACA JUGA:Harga Minyak Mentah Jatuh, Harga BBM Per 1 Januari 2023 Bakal Turun

 

Seperti terlihat pada bentuk atap, pintu, dindingnya, warna-warna dominan dalam kebudayaan cina (merah) dan ornamen-ornamen dalam   mitologi cina.

 

11. Makam Kawah Tekurep

 

Makam Kawah Tekurep dibangun pada tahun 1728 dengan menggunakan tiga unsur,   yaitu kapur pasir, putih telur, dan batu.

 

Makam ini dibangun dengan bersamaan dengan   pembangunan Masjid Agung Palembang.

BACA JUGA:Mau Ikut Seleksi PPPK? Simak Cara Memilih Formasi dan Pendaftarannya

Kategori :