Di Pasar 16 Ilir Palembang, harga telur ayam dijual hingga Rp28 ribu per kilogram. Kenaikan harga terjadi karena tingginya permintaan.
“Permintaan dari pembeli juga banyak. Biasa selain untuk hidangan juga ada yang mau bikin kue,” kata Romlah pedagang di Pasar 16 Ilir.
Saat ini, harga dari distributor pun sudah tinggi. Sehingga pedagang terpaksa menaikkan juga harga jual eceran kepada pembeli.
BACA JUGA:10 Juara Dunia MotoGP Tertua Sepanjang Sejarah, The Doctor di Posisi Berapa?
Kenaikan harga itu, menurut sejumlah pedagang, biasa terjadi menjelang Natal. Tidak hanya telur, tetapi akan menyusul juga daging ayam dan sapi, juga bahan pokok lainnya.
“Biasalah kalau menjelang Natal atau Lebaran, harga telur naik. Belum nanti yang lain-lain pasti naik,” ujar Romlah.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang, Raimon Lauri, mengatakan, pihaknya sudah memantau beberapa pasar tradisional di kota ini.
“Setelah kami pantau beberapa pasar, distribusi dan pasokan sembako di pasar aman dan cukup,” ujarnya.
BACA JUGA:Mau Ikut Seleksi PPPK? Simak Cara Memilih Formasi dan Pendaftarannya
Dia mengatakan, untuk harga telur memang ada kenaikan, namun tidak terlalu signifikan.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, Dr Ahmad Rizali MA menyampaikan stok kebutuhan pokok jelang Nataru di Sumsel cukup.
Rizali mencontohkan seperti stok beras dan kacang kedelai ada mencapai 60 ribu ton tersimpan di Gudang Bulog maupun di beberapa produsen.
Untuk telur, meski tidak bisa diprediksi, tapi tim Satgas memastikan setiap produsen memproduksi per tiga hari. Selanjutnya didistribusikan ke pasar tradisional yang ada di 17 kabupaten/kota Sumsel.
BACA JUGA:Basarnas Lubuklinggau Laksanakan Siaga SAR Khusus Natal dan Tahun Baru
“Ketersediaan minyak goreng dipastikan dari 3 produsen, yakni Sania, PT SAP, maupun Tunas Baru Lampung semuanya dalam keadaan aman,” bebernya.
Tim Satgas Pangan memastikan harga setiap barang kebutuhan pokok itu terjangkau oleh masyarakat, meskipun memang mengalami kenaikan rata-rata 5 persen.