"Kami dari pihak kampus turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya, semoga pihak keluarga diberikan kesabaran dan kelapangan hati dan Semoga amalannya diterima Allah SWT," ungkapnya.
"Kami menghimbau kepada mahasiswa lainnya dalam melakukan aktivitas berkumpul, lakukan saja di area kampus untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan atau seizin dan sepengetahuan pihak kampus," harapnya.
Seperti diketahui, Rombongan mahasiswa yang sedang berteduh di bawah pohon areal Bendungan Watervang Kecamatan Lubuklinggau Timur II, disambar petir.
Salah seorang yang membantu korban, Supardi saat itu menjelaskan saat itu ia sedang mencuci mobil.
BACA JUGA:Perempuan Ogan Ilir yang Bugil di Medsos Diperiksa Polisi, ini Hasilnya
"Saya selesai mencuci mobil keranjang ayam. Tiba-tiba diberitahu Apek, ada yang meninggal disambar petir," kata Supardi.
Ia kemudian melihat ada seseorang digotong oleh rekan-rekannya menyeberangi jembatan gantung Watervang. Selanjutnya korban dimasukkan ke mobil Isuzu Panther warna merah milik Supardi.
"Juga ada temannya yang dipapah. Kemudian dipangku rekannya, duduk di depan. Mereka saya antar ke RS Siti Aisyah," jelas Supardi.
Hanya saja Supardi tidak mengetahui pasti kejadiannya. Karena ia mendapati korban sudah digotong.
BACA JUGA:Delapan Terdakwa Bawaslu Muratara Divonis, ini Rincian Hukumannya
Sementara itu informasi diterima, korban bersama rekan-rekannya sedang berteduh di bawah pohon saat petir menyambar.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi melalui Kapolsek Lubuklinggau Timur AKP Sugito membenarkan adanya informasi tersebut.
"Saya dapat informasi dari Ketua RT.5 Watervang Alex. Kami selanjutnya langsung ke rumah sakit," jelas Kapolsek.
Dijelaskan Kapolsek menurut rekan-rekannya mereka berteduh saat hujan. Kemudian disambar petir. (*)