PALEMBANG, LINGGAUPOS.CO.ID – Kasus pembunuhan waria di Lubuklinggau dengan korban Samsudin alias Onitary alias Ontary (40), langsung direspon Ketua Himpunan Waria (HW) MKGR Sumsel Heriyanto.
Heriyanto, mengaku sangat prihatin atas apa yang telah terjadi pada Tary.
“Seharusnya hal ini tidak perlu sampai terjadi. Namun kita juga tidak bisa berbuat apa-apa, selain menyerahkannya kepada pihak yang berwajib untuk mengungkapnya,” tuturnya dikutip dari Sumatera Ekspres, Minggu 28 Agustus 2022.
Apalagi seperti diketahui, waria adalah kelompok marginal yang sering dikucilkan. Bahkan mendapat perlakuan diskriminatif.
Meski begitu, ada kelompok yang membutuhkannya. Sayangnya, tidak jarang pula waria jadi korban pembunuhan orang dekatnya.
BACA JUGA:Pembunuh Waria di Lubuklinggau Diduga Lebih dari Satu Orang
Seperti diketahui, Tary ditemukan tewas dalam salonnya, Kamis 25 Agustus 2022, sekitar pukul 15.30 WIB.
Kondisinya, Kondisi mulai membusuk, pisau masih menancap di pinggangnya. Sepeda motor dan hp miliknya raib.
Dari kondisi korban dan informasi yang mereka dapat dari rekan-rekan di Lubuklinggau, besar kemungkinan pelakunya orang yang dikenal atau dekat sama korban.
”Bisa jadi pelakunya itu merupakan pacar, atau setidaknya pernah tinggal serumah dalam kurun waktu cukup lama. Sehingga mengetahui kebiasaan dan perilaku korban,” duga Heriyanto.
BACA JUGA:Pembunuh Waria di Lubuklinggau Diduga Orang Dekat, Motor Dicuri, Dikunci dari Luar
Untuk motif dan penyebab dari pembunuhan tersebut, lanjut Heri (sapaannya), banyak faktor yang menjadi pemicunya. Mulai dari faktor uang, cemburu, seks dan perselingkuhan.
Karena memang kebanyakan pria yang dekat atau menjalin hubungan spesial sama waria, karena motif uang.
“Dominasi karena mau uangnya saja. Walau memang tidak sedikit, ada yang faktornya perasaan dan ketertarikan fisik saja,” tuturnya.
Dalam kata lain, sambung Heri, para pria atau pacarnya tersebut maunya numpang hidup dengan waria sendiri. Terlebih lagi rasa cemburu waria, sangat tinggi terhadap pasangannya.