Rumah Sakit, Hilirisasi Industri Mineral dan Green Energy

Senin 10-01-2022,14:33 WIB
Editor : Endang Kusmadi

LINGGAUPOS CO ID Turis medis di Malaysia dan Singapura sebagian besar dari Indonesia Bahkan berdasarkan data Bank Dunia pada 2018 di Malaysia 60 persen dari Indonesia dan Singapura 45 persen Hal ini terungkap dalam Webinar bersama Menko Marves Luhut B Pandjaitan Dahlan Iskan dan 200 media jaringan WSM Grup Senin 9 1 2022 Sementara itu di Indonesia ada 10 wilayah utama yang bisa menjadi tempat wisata medis yakni Jakarta Medan Bali Riau Kepulauan Riau Balikpapan Samarinda Makassar Palu dan Palembang Namun berdasarkan hasil riset Roland Berger ada tiga daerah yang potensial untuk wisata medis yakni Jakarta Medan dan Bali Pengembangan pariwisata medis di Bali sangat memungkinkan melihat potensi yang ada selama ini jelas Menko Marves Luhut B Pandjaitan Ia menjelaskan selain pengobatan konvensional banyak juga pengobatan alternatif serta alternatif wisata kesehatan di Bali Rencana pendirian RS Internasional di Bali yang masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus KEK Parwisata Medis Sanur Bali dengan luas lahan 41 Ha fase satu telah dimulai pada 2021 Fase satu ini mulai 2021 hingga 2023 mulai dari pembangunan RS dan renovasi hotel Kemudian fase kedua 2024 hingga 2025 ekspansi pelayanan dan fasilitas Serta fase ketiga 2027 hingga 2028 harus sudah operasional penuh Selain itu Menko Marves Luhut B Pandjaitan juga menginformasikan program jangka panjang hilirisasi industri mineral dan green energy Ia mengatakan hingga 2030 rata rata pertumbuhan ekonomi Indonesia 5 8 persen Dengan capaian peningkatan GDP per kapita Indonesia di USD 9 980 thn Luhut mengatakan itu bukan ambisi kosong Ini bukan ambisi kosong Tapi real dan bisa di achieve jika kita teguh dengan program hilirisasi industry mineral dan green energy kata dia Menurut dia hal terpenting dari hilirisasi ini adalah economy complexity dan keunikan produk Kian beragam dan unik produk turunan berimbas pada naiknya penerimaan pajak hingga bisa memperkuat ekonomi nasional katanya Dalam paparannya Luhut didampingi dua anak muda staf ahlinya Hilirisasi harus segera dimulai lantaran komoditas mentah yang selama ini jadi andalan ekspor Indonesia sangat rentan shock eksternal Indonesia ditahun 2017 menyetop ekspor nikel Saya sempat dibully tapi demi bangsa ini kita maju terus Faktanya paska itu terjadi kenaikan ekspor besi dan baja Jika ditahun 2010 kontribusi ekspor besi dan baja diangkat 0 8 persen maka tahun 2020 naik menjadi 6 2 persen dari total ekspor Hilirisasi industry mineral juga terbukti memperkuat neraca ekspor Otomatis menjaga stabilitas nilai tukar rupiah karena adanya peningkatan dollar di dalam negeri Tahun 2021 total nilai ekspor Indonesia dari 2011 hingga 2021 naik USD 25 miliar yang 7o persen disumbang ekspor iron dan besi ke China Saat ini defisit angka ekspor kita ke China tinggal USD 4 miliar lagi Sementara tahun 2011 kemarin terjadi defisit nilai ekspor hingga USD 27 miliar Melihat tren ini Luhut yakin 2022 Indonesia bisa surplus ekspor ke China Hilirisasi industry mineral pun secara signifikan memberikan dampat ekonomi bagi dua provinsi di Indonesia Timur Yaitu Sulawesi Tenggara dan Kalimanta Utara Kedepan ada tiga rencana hilirisasi industry Indonesia Pertama membangun basis industry bernilai tambah tinggi Yaitu memproduksi sendiri chip semikonduktor dan ekosistemnya EV serta software engineering Kemudian mengalokasikan sumber energy rendah emisi green untuk industry bernilai tambah tinggi Terakhir kita akan mengirim anak muda Indonesia untuk belajar teknologinya Mungkin selama 3 sampai empat tahun Setelah itu kita tarik untuk mendevelop industry di negeri sendiri tegasnya

Tags :
Kategori :

Terkait