Warga Mataram Musi Rawas Kaget, Dapat Info Makam Ayahnya Dibongkar OTD
Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa G1 Mataram Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas--
LINGGAUPOS.CO.ID – Peristiwa pembongkaran 2 makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa G1 Mataram Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas membuat geger. Apalagi hal ini dikaitkan dengan ilmu hitam.
Begitu juga dialami oleh anak dari almarhum Wagiyo, salah satu makam yang ikut digali oleh orang tidak dikenal (OTD) tersebut. Kendati belum sampai ada organ tubuh yang diambil.
Karena menurut kepercayaan, pelaku untuk menggali makam harus dengan tangan tidak pakai alat alias nggangsir, sebagai salah satu syarat ilmu hitam tersebut.
Namun makam almarhum Wagiyo masih utuh, hanya sempat tergali sekitar 50 CM, dan susunan papan di makam masih rapi.
BACA JUGA:Heboh, Makam Warga Mataram Musi Rawas Dibongkar, Diduga Untuk Ilmu Hitam
Adalah Nabila, anak kandung dari almarhum Wagiyo. Ia kaget menerima informasi dari warga kalau makam ayahnya digali, Senin 8 Desember 2025 pagi.
Iapun bersama Kepala Desa (Kades) dan pihak kepolisian datang ke lokasi untuk memastikan. Ia pun mendapati ada galian sedalam sekitar 50 cm ditemukan di makam ayahnya, namun belum mencapai posisi jenazah.
Diungkapkan Nabila, ayahnya meninggal pada 22 Oktober 2025 di usia 78 tahun. Ia pun bersyukur tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap jenazah ayahnya.
Kades Himbau Sering-sering Ziarah
BACA JUGA:Kades Mataram Musi Rawas Sebut 2 Makam yang Dibongkar, Salah Satunya Dimakamkan 23 Oktober 2025
Sementara itu, Kades G1 Mataram Hendi Mukhtar menjelaskan kejadian ini membuat warga resah. Untuk itu, Kades meminta seluruh warga dan ahli waris untuk lebih sering mengunjungi/siarah ke makam keluarganya.
"Saya sudah instruksikan kepada seluruh warga dan ahli waris untuk saat ini dan selanjutnya, agar lebih sering mengunjungi makam keluarganya," ucap Kades.
Hal itu masih kata Kades, untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali. Terlebih, aksi tersebut belum sepenuhnya berhasil dilakukan oleh pelaku.
"Dikhawatirkan akan terulang, karena aksi itu belum selesai. Sebab, 2 makam itu belum berhasil di bongkar, dan belum ada yang hilang," tegas Kades.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
