Warga Lubuklinggau yang Terlibat Pembobol Kartu Kredit, Curi Data Lewat Akun Media Sosial, Begini Modusnya

 Warga Lubuklinggau yang Terlibat Pembobol Kartu Kredit, Curi Data Lewat Akun Media Sosial, Begini Modusnya

Rumah milik Kgs Egi Pratama pelaku kejahatan siber dengan modus mencuri data kartu kredit melalui media sosial.-dokumen-linggaupos.co.id

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID –  Terdakwa Egi Pratama warga Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan yang terlibat kejahatan siber memanfaatkan media sosial dalam melancarkan aksinya. 

Dalam sidang terungkap Egi menggunakan akun facebook atas nama Thomas Alfa Edison dengan link URL https://www.facebook.com/blank.page13. 

Akun tersebut ditemukan aparat kepolisian yang melakukan patroli cyber di Kantor Unit 1 Cyber Ditreskrimsus Polda Jatim, Jumat 5 Agustus 2022. 

Dalam beranda akun facebook tersebut ada postingan tentang tool atau software bernama “Umbrella”. 

BACA JUGA:Komplotan Pencuri di Indomaret Lubuklinggau Sudah Dituntut Jaksa, ini Tuntutannya

Adapun software Umbrella merupakan software yang digunakan untuk menyebarkan scampage.

Tujuannya untuk mendapatkan data-data kartu kredit dan data pribadi milik orang lain.

Dari akun facebook atas nama Thomas Alfa Edison tersebut kejahatan Egi Pratama mulai terungkap. 

Tim Unit 1 Cyber Ditreskrimsus Polda Jatim melakukan pengembangan penyelidikan dengan patrol cyber lebih lanjut pada grup-grup Telegram. 

BACA JUGA:Terlibat Kejahatan Siber, 2 Warga Lubuklinggau Ditangkap Tim Polda Jatim

Saksi Danny dan Dicky dari Danny dan Unit 1 Cyber Ditreskrimsus Polda Jatim  menemukan satu grup Telegram di dalamnya tergabung akun atas nama Thomas Alfa Edison.

Kegiatannya menyebarkan file scampage/website palsu mengatasnamakan Paypal. 

Selanjutnya saksi Danny dan saksi Dicky melakukan profiling hingga menemukan pemilik atau pengguna akun atas nama Thomas Alfa Edison tersebut adalah terdakwa Kgs Egi Pratama.

Dikutip dari laman sipp.pn-surabayakota.go.id, terdakwa Egi Pratama yang kini sedang menjalani sidang bersama 3 anak buahnya mampu mencuri lebih kurang 1.000 data-data kartu kredit milik orang-orang dari Negara Amerika Serikat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: