Tentukan Idul Adha 2025, Kemenag Pantau Hilal di 114 Titik Seluruh Indonesia
Tentukan Idul Adha 2025, Kemenag Pantau Hilal di 144 Titik Seluruh Indonesia--freepik
LINGGAUPOS.CO.ID – Untuk menentukan Idul Adha 2025/1446 H atau pada 10 Zulhijah 1446 H, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal).
Pemantauan hilal tersebut, yang juga juga untuk menentukan awal Zulhijah 1446 H, dilaksanakan pada Selasa 27 Mei 2025 atau bertepatan 29 Zulkaidah. Ada 114 titik pemantauan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Pemantauan hilal awal Zulhijah akan dilakukan di 114 titik di seluruh Indonesia pada 27 Mei mendatang," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan Sidang Isbat di Jakarta dikutip dari kemenag.go.id, Kamis 22 Mei 2025.
"Hasil rukyatulhilal dari berbagai daerah, beserta data hisab mengenai posisi hilal, akan dibahas dalam sidang isbat. Keputusan yang dihasilkan akan menjadi dasar penetapan awal Zulhijah 1446 H sekaligus penentuan Hari Raya Idul Adha 2025," jelas Arsad.
BACA JUGA:Cerita Sedih Jemaah Haji Indonesia Usia 19 Tahun yang Bercita-cita Menjadi Polwan
Arsad menjelaskan, berdasarkan hasil perhitungan Tim Hisab Rukyat Kemenag, posisi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk, yakni antara 0° 44,15’ (nol derajat empat puluh empat koma lima belas menit) hingga 3° 12,29’ (tiga derajat dua belas koma dua puluh sembilan menit).
Sementara itu, sudut elongasi berkisar antara 5° 50,64’ (lima derajat lima puluh koma enam puluh empat menit) hingga 7° 6,27’ (tujuh derajat enam koma dua puluh tujuh menit).
“Kondisi tersebut telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yang menjadi acuan utama dalam penetapan awal bulan Hijriah di kawasan Asia Tenggara,” ungkapnya.
Sidang isbat akan digelar di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta, mulai pukul 16.00 WIB. Rangkaian kegiatan diawali dengan seminar posisi hilal yang menghadirkan para ahli astronomi dan pakar ilmu falak dari organisasi masyarakat Islam.
BACA JUGA:3 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Pesawat Menuju Arab Saudi
Setelah Salat Magrib, sidang isbat dilaksanakan secara tertutup. Pada saat yang sama, Kemenag akan menerima laporan hasil rukyatulhilal dari seluruh titik pemantauan.
Menteri Agama akan mendengarkan tanggapan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan para peserta sidang sebelum menetapkan keputusan resmi awal Zulhijah 1446 H.
Keputusan tersebut kemudian diumumkan kepada masyarakat dan disiarkan secara langsung oleh media.
Acara ini akan dihadiri sejumlah pihak, antara lain perwakilan duta besar negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Observatorium Bosscha ITB, Planetarium Jakarta, serta para pakar ilmu falak dari organisasi keagamaan Islam, anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, pimpinan ormas Islam, dan pondok pesantren.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
