Cerita Rakyat Musi Rawas, Merantau Bawa Ayam Beruge Putih, Ini Pesan Nenek Bujang Bekorong
Bujang Bekorong cerita rakyat musi rawas-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID
Lalu menebarkan buah pinang pada saat ibunda turun ke bumi. Dengan melihat darah anjing dan buah pinang tersebut ibu tidak akan bisa kembali ke khayangan, inilah pesan Ibu, Ayah”.
Dengan antusias Sang Raja mendengarkan syarat yang diucapkan putranya, "Baik, anakku. Ayah akan siapkan. Dan jangan kau ceritakan semua ini dengan siapa pun yang ada di kerajaan ini.
Terutama kepada ibu angkatmu, dan terlebih lagi dengan Dehe Enam. Sekarang Ayahanda jadi tahu siapa biang semua ini.
Dan kembalilah kau ke dapur anakku, kita akan bersama". Budak Bosok, kembali ke dapur dimana la bermain dan tumbuh besar bersama ibu angkatnya, hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan kecurigaan dari penghuni istana.
BACA JUGA:Terungkap Pasangan yang Menginap di Hotel Grand Zuri Lubuklinggau, Polisi Berikan Penjelasan
Sang Raja, merasa sangat puas akan apa yang disaksikannya dan yang dialaminya malam ini. Ia pun sangat marah besar pada Dehe Enam yang Ia tahu pasti Dehe Enam sudah berbuat jahat pada Permaisurinya Dewi Bungsu dan Putranya Budak Bosok, Raja akan membuat perhitungan.
Seperti biasanya, pagi yang cerah itu Sang Raja dan segenap perangkat kerajaan mengadakan pertemuan mengenai nasip kerajaan dimasa yang akan datang. Raja sangat menghawatirkan tentang penerus atau pewaris kerajaan, karena Sang Raja tidak memiliki putra.
Untuk itulah Sang Raja akan mencari permaisuri yang baru untuk beroleh keturunan. Berita ini langsung terdengar oleh Dehe Enam, mereka semua merasa sangat bersaing untuk meluluhkan perasaan Sang Raja.
Pada pertemuan itu Sang Raja memerintahkan agar Dehe Enam untuk menghadapnya di balai istana dengan dadanan yang terbaik.
BACA JUGA:Polisi Datangi Pemuda Muratara di Pos PT SAP, Setelah Digeledah Ternyata Bawa Barang Berbahaya
Karena salah satu dari mereka akan dijadikan permaisuri Raja. Semua berjalan sesuai rencana, dengan seanggun-anggunnya dan penuh senyum daya pikat Dehe Enam memasuki Balai Istana yang hanya disaksikan raja Seorang.
Raja memberikan syarat kepada Dehe Enam. "Dehe Enam dengarkan. Aku akan menjadikan satu diantara kalian menjadi permaisuriku. Apakah kalian bersedia? Dehe Enam sangat antusia menjawab, ” Yah, Raja kami sangat bersedia”.
Raja pun melanjutkan ucapannya, "Apakah kalian bisa berbicara jujur? Dan kalau kalian tidak jujur maka malapetaka yang akan menimpah kalian?
Dehe Enam sejenak terdiam, “Kami.... bisa jujur Tuanku Raja”. Sang Raja manggut-manggut sambil mengintari Dehe Enam dengan senyuman sinis yang penuh kedendaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: