2. Sekolah Belum Mengusulkan Siswa
Tahukah Anda, meskipun telah memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP), hal ini tidak otomatis membuat nama siswa muncul dalam daftar penerima.
Hal ini artinya disamping telah memiliki KIP, sekolah tetap harus mengusulkan siswa ke sistem PIP setiap tahun ajaran berjalan.
BACA JUGA:Tabung Gas Meledak Kejutkan Warga Lubuk Linggau, Dapur Rumah Terbakar
3. Status Sosial Tidak Memenuhi Kriteria
Seperti diketahui bahwa PIP diperuntukkan bagi siswa dari keluarga kurang mampu atau yang tercatat dalam DTKS/DTSEN.
Jika keluarga belum masuk data sosial resmi, peluang pencairan semakin kecil sebab siswa yang bersangkutan dianggap dari keluarga mampu.
4. Data DTKS/DTSEN Tidak Sinkron dengan Dapodik
BACA JUGA:Jelang Akhir 2025, Kementerian ATR/BPN Catat Capaian PNBP Rp2,63 T
Penyebab selanjutnya adalah ketika data DTKS siswa tidak sinkron dengan Data Peserta Didik (Dapodik) saat dilakukan pemadanan.
Kondisi tersebut bisa membuat bansos PIP dihentikan karena dinilai tidak lagi masuk ke dalam kriteria penerima.
5. Status Siswa Tidak Aktif
Bagi siswa yang dinyatakan pindah sekolah, lulus atau tidak lagi diusulkan tahun ini dapat membuat namanya hilang dari SK penerima.
Adapun untuk mengetahui status kepesertaan, para peserta dapat melakukan pengecekan secara online melalui laman yang telah disediakan.
Seperti diketahui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah menyiapkan link khusus agar pelajar mulai dari SD hingga SMA sederajat bisa mengetahui status penerima dana PIP.