LINGGAUPOS.CO.ID - Puluhan siswa di Sukoharjo, Jawa Tengah sempat mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Beberapa siswa di Sukoharjo dilaporkan mengalami gejala mual, muntah hingga pusing setelah makan dari program MBG.
Pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama, Fahmi Arif Tsani sekaligus Sekretaris Umum Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) menanggapi hal tersebut sebagai kejadian yang perlu diwaspadai.
"Untuk menghindari kejadian yang sama, perlu memperhatikan tiga aspek penting; pertama, bahan makanan. Kedua, penanganan terhadap bahan makanan. Dan yang ketiga, hak izin dan sanitasi," kata Fahmi.
BACA JUGA:Ramadan 2025, Makan Bergizi Gratis Tetap Berlangsung, Begini Aturan Barunya
Berikut tips dari Ahli Gizi, Fahmi untuk mengantisipasi agar kejadian keracunan dalam mengkonsumsi MBG tidak terulang lagi.
1. Bahan makanan
Dalam memilih bahan makanan harus sesuai dengan kriteria atau spesifikasi.
Tidak cacat, tidak kadaluarsa, dan tidak berubah baunya, serta tidak berubah warnanya.
BACA JUGA:Ulat di Menu Makan Bergizi Gratis, 8 Pelajar Empat Lawang Dilarikan ke Rumah Sakit
2. Penanganan terhadap bahan makanan
Hal ini penting diperhatikan pada saat bahan makanan diterima perlu ada sortir bahan makanan, dan juga perlu memperhatikan pada saat penyimpanan bahan makanan.
Pada saat proses sortir bahan makanan, perlu memperhatikan bahan makanan kering dan mana bahan makanan basah.
Serta perlu adanya perhatian dalam proses penyimpanan bahan makanan.
BACA JUGA:Pemkab Musi Rawas Bersama Kajari Gelar Sosialisasi Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
Pada proses pengolahan atau produksi juga perlu memperhatikan teknik pengolahan bahan makanan dan harus sesuai SOP.
Tingkat kematangan bahan makanan juga harus tepat terutama pada bahan makanan hewani. Karena jika tidak matang, maka akan ada potensi kontaminasi bakteri yang bisa menjadi sumber keracunan.
Kemudian pada tahap distribusi, harus sesuai dengan waktunya, dan perlu memperhatikan keamanan makanan dari cemaran debu, polusi, dan kimia, dan lain-lain.