LINGGAUPOS.CO.ID - Viral di media sosial Warga Negara Asing (WNA) seorang bule perempuan bugil yang sedang berlibur ke Bali.
Video berdurasi 21 detik terjadi di sekitar air terjun Kanto Lampo, Gianyar, Bali.
Dalam video tersebut bule perempuan berambut pirang berjalan di antara para pekerja pria yang sedang mengangkut batang-batang pohon besar.
Tampak tiga orang pekerja kebun tersebut yang terekam kamera hanya cengengesan dan membiarkan bule perempuan bugil itu berlalu.
BACA JUGA:Tanggapi Link Video Viral Mirip Dirinya, Selebgram Bulan Sutena Pertimbangkan Ambil Langkah Hukum
Dilansir dari balipolitia.com, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Ridha Sah Putra menuturkan pihaknya masih melakukan pengecekan terkait informasi dari masyarakat tersebut.
"Kami cek dulu,"tegas Ridha Sah Putra.
Sementara itu, narasumber di Lapangan menyebut kasus bule bugil itu memang terjadi di Wilayah Gianyar.
"Di share tadi siang, yang ngeshare juga hanya dapat kiriman dari sesama supir tanpa data lengkap,"ucapnya.
BACA JUGA:Rekrutmen Program MT Paragon Corp Sudah Dibuka, Cek Posisi dan Link Pendaftarannya
Sebelumnya, Gianyar sempat dihebohkan aksi seorang turis berkebangsaan Jerman lantaran bugil di stage alias panggung pertunjukkan di Puri Saraswati, Ubud, Gianyar, Bali.
Dikutip dari media online, Kapolsek Gianyar, Kompol I Nyoman Sukanda menjelaskan pihaknya turun tangan untuk mengecek kebenaran dari video tersebut.
"Agar tidak ada informasi yang simpang siur di masyarakat yang bisa menurunkan minat wisatawan yang berkunjung ke sini,"tuturnya, Rabu 19 Februari 2025.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Gianyar, Iptu I Nyoman Tantra menegaskan polisi terus memantau setiap informasi yang beredar di masyarakat.
BACA JUGA:Tersangka Penerima Fee Proyek Dinas PUPR Banyuasin Pernah Tugas di Lubuk Linggau, Ini Jabatannya
"Kami menghimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap berita yang belum jelas kebenarannya,"ujarnya.
Manager Objek Wisata Kanto Lampo, I Kadek Ariana menuturkan bule bugil itu tidak terjadi di Kawasan Pariwisata tersebut.
Menurutnya, lokasi yang terlihat dalam video tersebut tidak sesuai lingkungan di sekitar objek wisata Kanto Lampo.