Untuk itu pihaknya telah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi protes sebelum ada penyelesaian dari pihak perusahaan.
“Pendataan kerugian warga harus segera dilakukan, agar masyarakat merasa aspirasinya didengar," saran Kapolres.
Kapolres menambahkan, untuk meminimalkan dampak lebih lanjut, beberapa langkah telah diambil oleh berbagai pihak.
Termasuk Polres PALI telah merekomendasikan perusahaan segera membersihkan aliran sungai yang tercemar tumpahan minyak. Kemudian mencatat kerugian masyarakat yang terdampak.
Sementara itu Kepala Desa Talang Akar, Sunarto, mengatakan akibat bocornya pipa minyak milik PT Medco itu aliran Sungai Dua menjadi tercemar.
Sehingga sumber air tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari warga. Warga berharap PT Medco E&P Indonesia dapat segera melakukan pembersihan aliran sungai.
“Masyarakat kami (Desa Talang Akar) maupun masyarakat Desa Sungai Dua (Kecamatan Sungai Keruh, Muba), bergantung pada sungai ini untuk kebutuhan air," kata Sunarto.
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI