Sementara itu, sebelumnya juga terjadi keribuatan di TPS 1, Desa Batu Gajah Baru, Kecamatan Rupit, sekitar pukul 13.20 WIB.
Informasi diterima awalnya sejumlah warga mendatangi TPS 2 Desa Batu Gajah Baru untuk melakukan pencoblosan.
Namun KPPS menyatakan surat undangan pemilih tidak boleh diwakili orang lain. Dan pukul 13.00 WIB, harus dilakukan penghitungan surat suara.
Komisioner KPU Provinsi Sumsel Handoko yang melakukan peninjauan langsung di TPS 2 desa Batu Gajah, menegaskan ke sejumlah petugas agar segera lakukan persiapan proses penghitungan surat suara karena batas waktu yang sudah ditentukan.
BACA JUGA:Unggul di Pilkada Lubuk Linggau 2024, Yoppy Karim: Kemenangan Masyarakat
Selanjutnya, sejumlah warga itu beralih ke TPS 1 Di desa Batu Gajah dan mendesak agar diperbolehkan melakukan pencoblosan.
Sementara saat itu petugas TPS 1 sudah closing dan hendak melakukan proses penghitungan surat suara.
Insident itu sempat memicu ketegangan, karena sejumlah warga tersebut mendesak petugas agar diperbolehkan melakukan pencoblosan.
Sejumlah personil kepolisian langsung bergerak ke TPS 1 karena mendapat informasi adanya keributan antara warga dan petugas KPPS.
BACA JUGA:Lapas Narkotika Muara Beliti Sukses Gelar Pilkada Serentak 2024 dengan Damai
Keamanan Diperketat
Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardhani, merespons insiden ini dengan memperketat pengamanan di dua wilayah rawan konflik, yakni Rawas Ilir dan Rupit.
Polres Muratara mengerahkan personel Brimob untuk menjaga situasi tetap kondusif.
“Kami terus memantau perkembangan situasi dan memastikan keamanan bagi masyarakat Muratara selama tahapan Pilkada berlangsung,” ujar Kapolres.
BACA JUGA:ROIS Menang di TPS Lapas Lubuk Linggau, YOK Unggul di TPS Rustam Effendi
Pihak kepolisian mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI