Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku, Bawa Keberuntungan Petani Alpukat

Kamis 21-11-2024,17:42 WIB
Reporter : Budi Santoso
Editor : Budi Santoso

LINGGAUPOS.CO.ID - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen untuk terus memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) di sektor pertanian melalui Program Klasterku Hidupku.

Program ini selaras dengan upaya pemerintah yang terus mendorong para pelaku usaha di Indonesia untuk memperkuat sektor pertanian sehingga menjadi pondasi bagi pembangunan negara.

Salah satu cerita menarik pun datang dari Klaster Usaha binaan BRI, yakni Pusbikat Ungaran yang merupakan klaster budidaya buah alpukat.

Ketua Klaster Pusbikat Agus Riyadi mengungkapkan bahwa nama Pusbikat merupakan singkatan dari Pusat Pemasaran dan Edukasi Budidaya Alpukat (Pusbikat) di Desa Baran Gembongan, Semarang.

BACA JUGA:Pererat Silahturahmi, BSI KC Lubuk Linggau Kunjungi Pesantren Modern Ar Risalah, Ini yang Disampaikan

”Pusbikat ini awalnya hanya mencakup satu wilayah, satu RT di satu lingkungan. Tapi kemudian berkembang menjadi satu kampung,” ceritanya saat mengikuti Bazaar Klasterku Hidupku di Taman BRI pada 15 November 2024 lalu.

Di wilayahnya sendiri, Desa Baran Gembongan, Kelurahan Baran, Kecamatan Ambarawa terdapat 20 petani alpukat. Para petani tersebut terkenal mampu menghasilkan alpukat unggulan lokal yang dikenal dengan kualitasnya yang tinggi.

Buah alpukat dari daerah ini memiliki tekstur daging yang lembut, rasa yang gurih, dan kandungan gizi yang tinggi.

Agus bercerita, pada mulanya pada 2011 Agus hanya menanam 2 pohon alpukat yang digarap dan diberdayakan sendiri.

BACA JUGA:Cerita Sukses Pelaku Usaha Berkembang Bersama Rumah BUMN Binaan BRI

Ketika pada akhirnya berhasil panen, orang-orang di sekitarnya tertarik untuk menjadi petani alpukat pula. Agus berperan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat alpukat, serta menyediakan informasi seputar budidaya dan perawatan tanaman.

Dengan keberadaan Pusbikat, Desa Baran Gembongan diharapkan bisa menjadikan alpukat sebagai ikon desa yang berdaya saing tinggi dan diminati masyarakat luas.

Kisahnya dengan BRI sendiri dimulai pada 2020 saat ia mengakses permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Modal tersebut ia gunakan untuk memperluas usaha dan mengembangkan penanaman alpukatnya.

Agus pun belajar dari nol, mulai menyiapkan biji, bibit, penanaman, perawatan, hingga pemasaran.

BACA JUGA:BRI UMKM Expo(RT) 2025, Ajang Digitalisasi dan Ekspansi Pasar Global UMKM, Buruan Daftar

Kategori :