Korban Sepri dibungkus dengan sleeping bag untuk mencegah hipotermia. Teman korban juga mengoleskan minyak angin sambil memberinya air hangat kepada korban.
Teman-teman korban juga sempat menghubungi Pos Jaga Bukit Besar melaporkan kondisi darurat yang mereka alami.
Sepri tampak dalam kondisi kritis, dengan nafas yang semakin pendek dan suara mendengkur yang mengkhawatirkan.
Sekitar pukul pukul 23.30 WIB, saksi Fanny menghubungi kembali Pos Jaga Bukit Besar.
BACA JUGA:Wujudkan Rumah Impian Lewat KPR BRI, Bunga Ringan dan Aman
Selanjutnya Tim Pos Jaga Bukit Besar berkoordinasi dengan Kepala Desa Tanjung Beringin, Dirlan, untuk mengatur upaya evakuasi.
Sekitar pukul 23.45 WIB, anggota pos jaga dan warga desa bersiap-siap melakukan pendakian ke puncak bukit untuk mengevakuasi jenazah korban.
Setelah melakukan perjalanan beberapa jam, sekitar pukul 05.00 WIB, tim evakuasi berhasil membawa jenazah Sepri ke Desa Tanjung Beringin.
Jenazah korban langsung dibawa ke mobil Ambulance dari Puskesmas Perangai ke RSUD Lahat.
Penyebab Kematian Masih Diselidiki
Sementara itu Pihak Kepolisian Resort (Polres) Lahat bekerja sama dengan tim medis RSUD Lahat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan penyebab pasti kematian korban.
Hasil pemeriksaan sementara penyebab kematian karena kondisi kesehatan korban yang tidak memungkinkan untuk mendaki. Mengingat faktor cuaca dan suhu di Puncak Bukit Besar yang dingin.
Meski begitu, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi dan pemeriksaan medis sebelum memberikan kesimpulan resmi.
BACA JUGA:Mengecap Manisnya Bisnis Stroberi dengan Pemberdayaan BRI
Polres Lahat menghimbau agar para pendaki selalu memeriksa kondisi kesehatan terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan.
Selain itu, mereka diingatkan untuk membawa perlengkapan yang memadai, seperti pakaian hangat, makanan berenergi, dan peralatan medis dasar.